Selasa, 09 Juli 2013

Kurma, Si Kecil Yang Bermanfaat Besar !

Sejarah Kurma
Kurma identik sebagai makanan manis untuk berbuka puasa. Tak hanya manis rasanya, tapi memiliki gizi yang baik dibanding manisan buah kering lainnya. Kurma, merupakan salah satu makanan khas saat bulan Ramadhan tiba. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka. 

Kurma atau dalam bahasa ilmiahnya phoenix  dactylifera merupakan buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warna kurma beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil hingga berukuran besar dan panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering. 

Kandungan Buah Kurma
Kurma merupakan buah yang menjadi ciri khas bagi negaranegara di Timur Tengah. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukan sekadar tradisi, tetapi juga sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dan Ternyata Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang sehat di bulan puasa mengandung komponen gizi lain yang sangat baik bagi tubuh setiap manusia

Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Dan pada sebagian varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.

Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat, sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.

Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman. Dan dalam setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.

Kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber) cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Kehadiran serat pangan baik untuk mengatasi sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan. Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang juga terdapat di dalam kurma.

Manfaat Buah Kurma
1.       Cegah Pembekuan Darah
Dalam kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku aspirin. Asam salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri. Selain itu, asam salisilat ini dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang turut berperan dalam proses tekanan darah.

Asam salisilat juga dapat memengaruhi produksi hormon prostat yang masuk ke dalam kelompok asam lemak hidroksida untuk merangsang kontraksi otot dan menurunkan tekanan darah.

Meskipun kandungan asam salisilat dalam kurma belum terbukti bisa menyamai obat aspirin dosis biasa, konsumsi kurma secara teratur dalam jumlah cukup diharapkan dapat berperan dalam mencegah stroke clan serangan jantung. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang mengandung salisilat tinggi seperti kurma diharapkan memberikan fungsi yang kurang lebih sama dengan aspirin terhadap pencegahan stroke dan serangan jantung.

Kurma juga mengandung asam nikotinat dan hormon potuchsin. Hormon tersebut berperan untuk mencegah perdarahan rahim melalui efek penciutan pembuluh darah. Kurma mempunyai manfaat lain, yaitu mengurangi ketegangan mental, histeria, dan insomnia.

Namun, penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma. Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.

2.       Membuat otak encer
Bila dimakan oleh anak-anak, maka khasiat kurma berperan untk mencerdaskan otak mereka. Cukup beralasan, bila Rasullah SAW menganjurkan bagi para isteri yang mengandung untuk makan buah kurma. Rasulullah SAW bersabda :

Berilah makan buah kurma kepada isteri-isteri  kamu yang sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa a.s adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t., menjadikan suatu buah yang lebih baik dari pada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti Maryam.” (H.R. Bukhari)

Kurma mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi, magnesium, dan kalium. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia gizi besi, yang dalam bahasa awam sering disebut sebagai lesu darah. Gejala anemia gizi besi adalah mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang,dan susah berkonsentrasi. Magnesium berfungsi membantu fungsi saraf dan otot termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Pada 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium.
Kalium (potasium) merupakan komponen gizi mineral yang mempunyai jumlah yang sangat signifikan pads kurma. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan natrium hanya 1 mg, sehingga rasio kalium terhadap natrium 666:1.

Bahan pangan dikatakan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf.

Kandungan kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Dengan demikian, konsumsi kurma yang kaya kalium akan membuat otak tetap encer di saat berpuasa clan tubuh selalu dalam keadaan bugar. Anggapan bahwa berpuasa membuat malas clan lemas harus segera dikikis dengan memperbanyak konsumsi kurma.
Kalium juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg per 100 g, dapat mengurangi risiko stroke. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi membuktikan bahwa kalium dapat menurunkan risiko serangan stroke.

Salah satu contoh adalah penelitian terhadap pola makan 859 responden usia 50 tahun ke atas yang dilakukan di California Utara, Amerika Serikat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalium lebih banyak (meskipun hanya dengan perbedaan konsentrasi yang kecil) memiliki risiko terkena penyakit stroke 12 tahun lebih rendah.

Sebaliknya, orang yang konsumsi kaliumnya rendah memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi, dengan peluang meninggal sekitar 2,6 kali pada lelaki dan 4,8 kali pada wanita. Para peneliti tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis tambahan makanan kaya kalium (dengan hitungan minimal 400 mg perhari, misalnya kurma sebanyak 5 butir) dapat menurunkan risiko fatal akibat stroke hingga 40 persen.

Riset yang dilakukan oleh Dr. Louis Tobian Jr, seorang pakar hipertensi dari sebuah universitas di Minnesota, AS, membuktikan bahwa makanan tinggi kalium seperti kurma juga dapat menstabilkan tekanan darah yang akan mencegah risiko stroke. Penelitian yang didasarkan pada dua kelompok hewan penderita hipertensi itu menunjukkan bahwa tidak ada tikus yang mengalami perdarahan otak pada kelompok yang diberikan diet tinggi kalium. Sebaliknya, pada kelompok yang tidak diberikan diet yang mengandung kalium, 40 persen di antaranya menderita perdarahan otak.

Mekanisme kerja kalium dalam mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) adalah dengan menjaga dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya, sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah yang tinggi. Dengan menurunnya risiko aterosklerosis, aktivitas kalium ini juga akan berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke.

3.       Menjadi penangkal racun
Salah satu kurma yang amat terkenal adalah “kurrma Ajwah” atau biasa di sebut “kurma Nabi”. Kurma ajwah dipercaya kaya akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap harinya. Hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

Siapapun yg pagi2 memakan 7 buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dan Ternyata, hasil penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma yang pernah dilakukan oleh Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf dan Dr. Ali Ahmad Syahhat juga menunjukkan hasil yang senada dengan pernyataan-pernyataan di atas.
Subhanallah, betapa menakjubkannya kandungan dalam buah sekecil kurma. Makanan yang lezat dan sangat bergizi bagi tubuh kita. Jadi jangan pernah ragu untuk memillih buah kurma sebagai makanan sehat dan bergizi.

0 komentar:

Posting Komentar