Riska Fajrul Ummi

Selamat Datang di riskafajrulummi.blogspot.com Semoga Apa Yang Ada Di Sini Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Semuanya. Terimakasih

Riska Fajrul Ummi

Berbuatlah Untuk Duniamu Seakan Akan Engkau Hidup Selamanya, Dan Berbuatlah Untuk Akhiratmu Seakan akan Engkau Meninggal Esok

Riska Fajrul Ummi

Tak Akan Ada Yang Sia-Sia Dari Sebuah Kebaikan

Riska Fajrul Ummi

Ilmu Merupakan Kunci Sukses Menjalani Kehidupan Dunia Dan Akhirat

Riska Fajrul Ummi

Uang Bukan segalanya dalam kehidupan ini. Justru waktulah yang sangat berarti dan harus di manfaatkan sebaik mungkin.

Sabtu, 26 Januari 2013

Cinta Kasih Seorang Ayah

Mungkin Ayah merupakan sosok yang sangat keras dan tegas di dalam sebuah keluarga. Tetapi sebenarnya, di balik kekerasan dan ketegasannya itu, dia juga mempunyai rasa kasih sayang yang siap di berikan untuk anak-anaknya

Sang Ayah yang sering menghabiskan waktunya untuk bekerja keras membanting tulang, sehingga kadang-kadang dia pergi saat kita belum terjaga dan kembali saat kita sudah terlelap kembali. Semuanya itu dia lakukan hanya untuk kebahagian anak-anaknya. Dia tak mungkin tega melihat anak-anaknya kelaparan karena tidak bisa makan. Sebenarnya dia juga ingin berlama-lamaan dengan para anak-anaknya. Menghabiskan waktu untuk bercanda, bermain, dan berbincang-bincang bersama. Tapi semua pekerjaan ini harus dia lakukan untuk keluarga yang dia sayangi.

           Dan siapa bilang cinta kasih seorang ayah hanya sebatang galah?
Memang Cara seorang ayah memberikan cinta kasih kepada anak-anaknya sangat berbeda dengan cara seorang ibu. Saat kita ingin di belikan sesuatu, ayah tak dengan mudah mau membelikannya. Itu karena sebenarnya dia tak mau melihat anak-anaknya menjadi manja. Saat kita pulang telat, nakal, malas belajar, atau apaun yang buruk-buruk. Sosok seorang ayah tak akan segan untuk memberikan hukuman kepada kita. Itu karena dia tidak mau melihat anaknya terjerumus atau mengalami kegagalan di kemudian hari. Begitupun saat seorang anak gadisnya telah menikah, ayah tidak ingin meneteskan air matanya untuk kita karena takut anaknya nanti tak akan tega bila harus meninggalkannya. Padahal, pasti seorang ayah sangat ingin sekali untuk memeluk anaknya di hari bahagianya seraya meneteskan air mata kebahagiaan.

Sosok seorang Ayah juga dapat memikul dua peranan,kadang-kadang di dapat menjadi seseorang yang sangatlah keras dan kejam tapi kadang-kadang dia juga bisa menjadi sebagai sosok seorang ibu yang menjaga anaknya. Liatlah kutipan Video di bawah ini :

Dari video itu, terlihat jelas kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Sampai-sampai untuk menjaga anaknya, dia tetap menggendong anaknya saat mendirikan shalat.

Lantas masih pantaskah kita  mengecap bahwa kasih sayang seorang ayah hanya sepanjang galah?
Pesan ku untuk Ayah :

Ayah, Terimakasih atas segala kerja keras dan pengorbananmu selama ini. Kau usahakan segalanya untuk kebahagiaan kami semua. Engkau rela bersusah payah untuk menafkahi keluargamu. Dan yang sangat ku banggakan dari mu, engkau tidak pernah mengeluh dalam berjuang untuk keluargamu. Terimakasih Ayah, Terimakasih. Barakallah.

Sabtu, 19 Januari 2013

Alampun Ikut Berdzikir !

Perhatikanlah bagian langit gambar berikut dengan seksama!

Sumber foto yang ada di atas aku ambil di sini. Dan setelah bermusyawarah, mereka mengizinkanku untuk memplubikasikan foto tersebut lewat artikel ini dan terimakasih banyak.
Dari foto tersebut dapat kita lihat betapa besar Keagungan Allah SWT, bahkan Alam pun senantiasa mengingat Kuasa-Nya. Alam ikut melukiskan nama-Nya untuk menunjukkan betapa besar Keagungan dan Kekuasaannya kepada setiap Insan Manusia.

Mungkin kita semua harus mengintrospeksi diri saat melihat ukiran nama Allah di langit pada foto itu, kita sebagai umat manusia yang begitu banyak diberikan nikmat dan karunia dari-Nya, kadang-kadang sering melupakan-Nya. Bahkan tak jarang di antara kita bersifat kufur, yang tidak mensyukuri semua pemberian Allah SWT.

Dan saat kita meminta sesuatu kepada-Nya lantas Allah tidak langsung mengabulkan, bukan berarti Allah tidak mendengar Do’a kita. Tapi Dia punya rencana yang lebih Indah, dan agar kita bisa belajar arti dari sebuah kesabaran. Dan saat kita sedang dilandai perasaan senang ataupun susah, senantiasalah untuk selalu mengingat Allah dan kita bisa menceritakan apapun yang telah terjadi di dalam hidup kita kepada-Nya sebagai obat pelipu lara. Karena Dialah Tuhan yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala sesuatu.
Maka senantiasalah mengingat-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada.

Lokasi Foto : MAN MODEL BANDA ACEH

Rabu, 16 Januari 2013

Resensi Novel Papap, I Love You



Judul Buku     : Papap, I Love You
Pengarang      : Sundari Mardjuki
Ukuran          : 20 cm
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2012
Harga            : Rp. 58.000,-

Papap. I LOve You

PENDAHULUAN
Novel yang berjudul Papap, I Love You ini merupakan karangan dari Sundari Mardjuki. Novel ini bercerita tentang kenyataan hidup seorang pria yang bernama lengkap Baskara Abimayu atau sering dipanggil Bima yang harus menerima kenyataan pahit bercerai dengan istrinya bernama Rayna. Dan hak asuh anak kesayangannya pun yang bernama Rayka Abimayu atau sering dipanggil Kaka jatuh ketangan Rayna dengan kesepakatan pada akhir pekan Kaka akan menginap di rumah Bima. Tetapi tali kasih yang kuat antara ayah dan anak itu tidak bias diputus begitu saja. Novel ini dipersembahkan oleh Sundari Mardjuki untuk suami tercintanya Mardjuki dan dua anaknya yaitu Bagas dan Sekar serta untuk ayah-ayah hebat lainnya dimanapun mereka berada.
Novel ini berlatarkan di Negara Indonesia, tepatnya di daerah Jakarta. Alur yang digunakan merupakan alur campuran atau alur maju mundur. Cara penggambaran atau penuturan cerita dalam novel ini sangat jelas dan detail. Sehingga kita bisa dengan mudah memahami maksudnya dan seakan-akan ikut turut langsung di dalam cerita itu. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Tokoh utama dalam novel ini ada lima orang, yaitu Baskara Abimayu(Bima), Rayna, Rayka Abimayu(Kaka), Denny, dan Ammara.
Tokoh pertama adalah Bima yang bekerja sebagai seorang karyawan Swasta merupakan orang yang sangat peduli terhasap keluarganya, terutama anaknya. Sehingga ia menjadi ayah yang sangat diidolakan oleh anaknya.
Tokoh selanjutnya adalah Rayna. Dia adalah seorang direktur di sebuah perusahaan. Dia selalu menuntut segala sesuatu secara sempurna dan terlalu memprioritaskan pekerjaanya daripada keluarganya sendiri. Rayna juga seorang perokok.
Tokoh selanjutnya adalah anak dari pernikahan Bima dan Rayna yang bernama Rayka Abimayu atau biasa dipanggil Kaka. Kaka adalah anak yang periang. Dia juga pandai menggambar yang ditirunkan dari ayahnya. Dinosaurus adalah binatang favoritnya dan dia sangat suka memabaca buku ensiklopedi dinosaurus serta menggambarkan jenis-jenis binatang tersebut di kertas.
Dan tokoh utama yang terakhir adalah Ammara. Ammmara adalah seorang gadis keturunan Tionghoa. Dia orang yang baik dan peduli dengan kaka serta suka membantu memberikan masukan-masukan yang sangat membangun saat Bima mendapat masalah atau bertengkar dengan Rayna.
Tokoh lainya yang juga ikut mendukung cerita di novel ini ada Nyonya Titiek Prasodjo ibunya Bima, Denny teman lama Bima dan Rayna dan sekarang menjadi suami baru Rayna, Troe seorang Office boy, Cindy Mawengkang seorang sekretaris marketing yang juga bekerja di kantor yang sama dengan Bima, Edi temannya Troe, Mr TJ bos di tempat Bima bekerja, Mbak Pur seorag pembantu rumah tannga di rumah Rayna, Hendi kepala bagian di tempat Bima bekerja, Ewin teman dekat Bima dan orang tua Ammara.

BIOGRAFI PENGARANG
Sundari Mardjuki lahir di Temanggung, Jawa Tengah. saat ini ia bekerja di perusahaan Multinasional bagian marketing dan communications. Hobinya traveling dan membaca. Umar Kayam dan Nh Dini adalah dua penulis Indonesia yang ia kagumi. Ia lulusan universitas Indonesia, Fakultas Sastra Inggris, mengambil program Diploma Sastra Inggris. Sesekali ia meluangkan waktu menjadi penulis lepas di sejumlah majalah gaya hidup. Papap, I Love You adalah novel debutnya.

TENTANG CERITA
Baskara Abimayu atau sering dipanggil Bima sudah enam tahun hidup berumah tangga dengan seorang perempuan bernama Rayna. Dan Rayka Abimayu atau Kaka merupakan buah cinta dari pernikahan itu. Bima merupakan ayah yang sangat peduli terhadap anak dan keluarganya, sedangkan Rayna merupakan sosok yang sangat memprioritaskan pekerjaan dan selalu menuntut segala sesuatu secara sempurna.
Perkawinan yang mereka jalani setelah rentang enam tahun jika digambarkan dalam titik-titik kurva,yang terbentuk hanyalah garis yang terus menurun tanpa ada upaya kenaikan sedikitpun. Dua tahun pertama ditandai dengan masa bahagia, dua tahun berikutnya dalam masa gejolak, dua tahun terakhir sebagai titik jenuh.
Hingga pada suatu malam yang belum terlalu larut untuk malam minggu, Bima baru saja menidurkan Kaka. Ruang tengah masih berantakan dengan kertas HVS dan kertas lipat berhamburan dimana-mana. Kertas-kertas itu merupakan bentuk kreativitas Kaka dengan menggambar karakter-karakter dinosaurus. Bimapun kemudian memilah-milah antara kertas gambar yang akan disimpan dan dibuangdan tiba-tiba Raynapun pulang dan berdiri dihadapannya. Diapun mengajak Bima berbicara, kemudian keduanya duduk bersisian disofa. Suasana ruangan itu sempat senyap sesaat, sehingga tiba-tiba Raynapun melakukan sebuah pengakuan bahwa dirinya telah berselingkuh. Bimapun terkejut dan tidak menyangka kalau Rayna berani melakukan hal buruk itu. Biarpun perkawinan  mereka hambar, tidak ada selintaspun dipikiran Bima untuk melakukan hal seperti itu. Yang paling disayangkannya lagi, Rayna berselingkuh dengan Denny yang merupakan teman dekatnya dan Bima dulu.
Karena kejadian itulah akhirnya Bima dan Raynapun memutuskan untuk bercerai. Setelah bercerai Rayna dan Dennypun menikah, sementara Bima menyangdang status barunya sebagai duda. Berbicara hak asuh anak kesayangannya Kaka, semua itu jatuh ketangan Rayna dengan kesepakatan pada akhir pekan Kaka akan diantarkan ke rumah Bima serta menginap disana dan kembali lagi pada minggu sore.
Walaupun hari-hari Kaka kebanyakan bersama Rayna, ibunya. Tetapi tali komunikasi keduanya susah dipersatukan. Rayna sangat sibuk dengan pekerjaannya dan sering kali tidak dapat  mengontrol emosinya saat mengurus Kaka dan ujung-ujung dari percakapannya dengan Kaka berakhir dengan keributan disertai aksi mogok makan Kaka. Tetapi saat dengan papapnya ia sangat senang dan ceria. Papapnya itu sangat mengerti cara menyenangkan anaknya dan mereka berdua sangat akrab. Waktu pertemuan di akhir pekan mereka gunakan untuk meluapkan segala kerinduan seperti bermain futsal, mengelilingi area kompleks dengan bersepeda, main game dan hal-hal lainnya.
Dan jika tiba saatnya Kaka harus kembali kerumah Rayna, berbagai upaya penolakanpun terjadi. Kaka menolak pulang dengan berbagai alasan yang dikemukakan. Mau bobok sama papaplah, dikamarnya ada makhluk berbentuk kepala plontos warna biru yang suka menguyahlah dan masih banyak alasan lainnya. Bima tentu repot menghadapi sikap Kaka seperti itu hingga tiba suatu minggu sore entah angin apa yang membawa susana hati Kaka, dia dengan mudah dibujuk untuk diantar pulang kerumah Rayna dengan catatan Bima sendiri yang mengantarnya. Bimapun menuruti keinginan tersebut. Saat tiba dirumah Rayna, Bima menekan bell dan muncullah wajah mbak Pur seorang pembantu rumah tangga dirumah Rayna. Dia tersenyum bersahaja dan setengah berlari menuju kegerbang dan membukanya, Kakapun berlari masuk kerumah.
Setelah mengucapkan terima kasih, Bima berjalan menuju mobil dan tiba-tiba mbak Pur memanggilnya. Bima menoleh melihat kearah mbak Pur seperti ingin mengatakan sesuatu, setelah terdiam beberapa saat mbak Pur memberanikan diri untuk menyampaikan pesan dari guru walikelas Kaka, Ibu Dina bahwa beberapa hari terakhir Kaka selalu murung di kelas dan melamun saat pelajaran, saat istirahat Kaka juga memilih duduk berdiam diri dikelas. Pesan itu juga sudah disampaikan kepada Rayna dan ibu Dina ingin bertemu dengannya. Yang paling parahnya lagi sudah sering Kaka tidak sarapan pagi, perintah apapun dari Rayna hanya ditanggapin dengan diam membisu sehingga membuat emosi Rayna semakin menjadi dan pertengkaran mulutpun menjadi santapan setiap pagi. Tetapi karena kesibukan Rayna, pertemuan dengan wali kelas belum terlaksanakan. Mendengar hal tersebut kaget sekali dan berusaha menahan emosi.
Setelah menyampaikan berita tersebut mbak Pur meminta maaf, dia terpaksa harus memberitahukan hal itu sebagai rasa prihatin melihat kondisi Kaka. Bimapun menyentuh pundak mbak Pur dan berterima kasih karena sudah memberitahukannya, akhirnya Bima pamit untuk pulang kerumahnya. Masih tidak dapat menyudahi pikirannya tentang masalah Kaka seperti yang disampaikan mbak Pur, Bimapun mengajak Rayna untuk membawa Kaka ke sebuah konseling yang direkomendasikan oleh istri Hendi. Setelah mendengarkan dari psikolog Aisyah, Bima, Kaka dan Rayna pamit dengan janji akan bertemu lagi untuk konseling sesi berikutnya.
Dan pada suatu hari, saat bima sedang rapat mempersiapkan proyek di Dubai,tiba-tiba teleponnya bergetar dan saat dilihat rupanya Rayna yang menelepon. Sebuah kabar yang kurang menyenangkan disampaikan oleh Rayna bahwa Kaka hilang dari sekolah. Bima sangat terkejut. Dan saat kabar itu diketahui oleh seluruh rekan kerjanya. Tj selaku bos segera menghentikan rapat dan melepaskan kepergian Bima. Bima yang ditemani Hendipun langsung berangkat menuju kantor polisi menyusull Rayna untuk membuat laporan.
Sesampainya di sana, Bima melihat seorang laki-laki yang amat familiar dengannya. Rupanya itu adalah Denny, orang yang pernah dianggap sebagai sahabat tetapi berani menusuknya dari belakang dengan merebut Rayna dari sisinya. Bimapun menghampiri Denny, dan rupanya emosi Bima tidak dapat tertahan lagi saat melihat pria itu. Bima meraih kerah baju Denny hingga Denny terjinjit. Hantaman bertubi-tubi mendarat, satu hantaman di wajah untuk ketegaan Denny merebut Rayna dari sisinya, satu hantaman di rahang untuk rusaknya pertemanan mereka, satu hantaman lagi kali ini lebih keras, mendarat di pelipis untuk terpisahnya dirinya dari Kaka. Tubuh Dennypun ambruk terkabar berlumuran darah. Dan tiba-tiba muncul suara histeris milik Rayna yang berlari dari arah dalam. Kini ia menangis dengan keras dan menjerit. Ditubruknya Denny yang masik terkapar di lantai. Ruangan kantor polisi itu mendadak riuh, orang-orang dengan baju seragam mencengkram lengan Bima dengan kuat. Sebagian lagi menganggkat Denny dan mendudukkannya ke kursi panjang. Hendy yang ikut terkejut dengan aksi Bima mengingatkan kemabali tentang tujuan mereka datang ke kantor polisi itu dan berharap agar Bima tidak lagi mencari masalah yang justru dapat menambah masalah saja.
Di tengah-tengah pembicaraan mereka, tibalah Ewin sahabat Bima. Diapun turut prihatin dengan segala hal yang terjadi. Selama Ewin di ruangan, Hendi pamit keluar dan menuju ke suatub ruangan tempat Rayna menemani Denny yang wajahnya masih lebam dan bengkak. Hendi lega melihat luka yang di derita Denny tidak terlalu serius. Dan Denny mengaku sudah memaafkan kesalahn Bima, dan tidak mau membawa kejadian tadi ke jalur hukum. Hendy kemudian kembali lagi ke tempat Bima.
Setelah berjam-jam menungggu. Tiba-tiba telepon Bima berdering, bimapun mengangkatnya dan ternyata telepon itu dari Eddy temannya Troe yang mengabarkan bahwa Kaka bersamanya. Begitu teleponn ditutup, Bima langsung memberitahukan hal ini kepada semuanya dan mereka pun langsung menuju ke kediaman Edy.
Sesampai disana, karena kondisi rumah yang kecil maka diputuskan bahwa hanya bima saja yang masuk dan dilihatnya Kaka duduk dilantai beralaskan kasur tipis, begitu mellihat Bima, Kaka langsung bangkit dan memeluknya.
Dari mulut Kaka akhirnya muncul pengakuan bahwa tadi pagi ia bertengkar lagi dengan mamanya, sehinnga terlintas ide untuk pulang saja ke rumah papap. Dan saat menjelang bel sekolah berbunyi, Kaka minta izin untuk pulang lebih awal karena telah dijemput dan ada acara di rumah. Diapun melesat keluar dan berlari jauh dari lingkungan sekolah dan menyetop angkot. Dia tidak tahu arah angkot itu serta bingung karena jalan yang dilalui angkot itu tidak dikenalnya. Kemudian ia turun, berjalan kaki yang tanpa tahu kemana tujuannya. Karena ianya sudah letih, lalu duduk di sebuah halte hingga kemudian Edy menemukannya yang sedang menangis dan membawanya ke rumah. Begitulah ceritanya Kaka hilang hingga akhirnya Kaka ditemukan.
Saat keluar dari rumah Edy, Kaka terus berdiri menempel di belakang badan Bima. Ketika Rayna menuju ke arahnya, Kaka mencengkeram kuat pinggang papapnya dan mulai menangis, sehingga Raynapun mundur. Hendy memberikan kode kepada Bima untuk menghampirinya. Bima menjalan mendekat dengan tetap diikuti Kaka. Hendy menyodorkan amplop putih dari dalam saku celananya untuk diberikan kepada Edy sebagai ucapan terima kasih. Dengan ragu, Bima menerimanya dan langsung menyerahkan kepada Edy. Kemudian Bima beserta rombongan berpamitan. Petugas polisi yang ikut dalam rombongn itu memisahkan diri, tinggallah mobil Bima dan mobil Rayna. Bima minta kepada Rayna agar Kaka bisa pulang ke rumahnya, raynapun menyetujuinya. Kemudian Bima menghampiri Denny dan meminta maaf atas segala kesalahan yang telah terjadi. Mereka berdua berangkulan dan rayna menghela nafas lega. Kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing.
Setelah kejadian itu, Rayna merasa serba salah. Apakah tetap mempertahankan kaka di rumahnya atau melepaskan Kaka untuk tinggal bersama papapnya. Sikap keras mempertahankan Kaka selama ini, tak lain karena Kaka adalah tamengnya untuk menutupi rasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya dengan Denny terhadap Bima. Dan setelah berpikir panjang, akhirnya dia merelakan Kaka tinggal bersama papapnya. Baju dan semua perlengkapan Kaka segera di antarkan ke rumah Bima. Walaupun Bima sempat herang dengan sikap Rayna yang tiba-tiba berubah, tetapi Bima sangat berterimakasih kepada Rayna. Dia tidak akan menyianyiakan anaknya. Keluarga besar Bima merasa sangat senang karena Kaka bisa tinggal dengan papapnya.
Rayna tercenung di dalam kamar Kaka. Sudah dua minggu anak itu tinggal bersama Bima. Meskipun ia jarang meluangkan waktu bersama Kaka, Rayna merasa kini rumah terasa sepi. Ia merindukan hal-hal yang selama ini ia hindari dan selalu menjadi biang keributan antara dirinya dan anaknya itu. Ia rindu kartun di TV yang di setel dengan volume kencang, ruang keluarga yang berantakan dengan kertas-kertas gambar dan spidol, teriakan dan tangisan Kaka, serta ia rindu untuk memeluk anaknya. Sayangnya, semua itu telah berlalu, kini Kaka sudah berada di tangan Bima. Raya penyesalan karena sempat menyia-nyiakan waktunya dengan Kaka pun, terus menerys menghantuinya.
Sebagai karyawan di sebuah perusahaan, Bima disibukkan dengan banyak kerjaan yang kadang-kadang memasksanya harus pulang agak larut. Akan tetapi, Bima tetap mampu membagi waktunya antara kesibukan dengan tetap mempersiapkan segala kebutuhan anaknya, Kaka. Kawan-kawan kantor Bima paham betul dengan keadaan Bima sekarang. Justru merekalah yang sering mendorong Bima agar mengajak Kaka untuk mengikuti kegiatan extra. Misalnya ketika kantor mengadakan acara outbond di Lembang, Bandung. Kakapun di ajak ikut serta. Semua kawan-kawan Bima ikut menemani dan menghibur Kaka. Termasuk Cindy, sampai-sampai banyak komentar yang mengatakan Cindy cocok mendampinginya. Dia hanya tersenyum. Tak jarang, Ewin teman dekatnyapun sering menjodohkan Bima dengan beberapa kenalannya. Namun Bima tidak tertarik dengan seorangpun.
Serapat-rapatnya Bima menutup ruang di hatinya, masih ada celah yang memungkinkannya terbuka. Suatu sore, Bima melakukan rapat dengan klien di sebuah cafe. Saat dia melangkah keluar dari cafe itu, tampa sengaja dia bertubrukan dengan seorang perempuan. Gelas kopi yang dipegangnya jatuh berantakan ke lantai. Bima meminta maaf dan menggantikan kopi yang telah tumpah tadi. Perkenalan singkatpun terjadi. Namanya Ammara. Sampai Bima meninggalkan cafe itu, senyum manis Ammara tidak dapat lepas dari ingatannya.
Setelah kejadian itu, Bima mengajak Ammara untuk bertemu lagi dan terjalinlah komunikasi secara lebih lanjut. Dibalik semua itu, ada satu hal yang membuat Bima ragu. Dia takut jikalau Ammara tahu siapa dia sebenarnya. Pada suatu kesempatan, Bima menceritakan tentang statusnya. Ammara dapat mengerti dan tidak mempermasalahkannya. Bimapun lega dan mereka semakin serius menjalin hubungannya.
Awalnya Kaka tidak dapat menerima ini semua. Dia sangat takut kalau papapnya dekat dengan tante Ammara, papapnya jadi tidak punya waktu lagi untuknya. Setelah diberi pengertian, Kaka bisa memahaminya. Dan bimapun menjadi lega.
Ammara merupakan seorang gadis yang menyukai dan mudah akrab dengan anak-anak, sehingga antara Kaka dan Ammara cepat akrab serta saling memahami satu sama lainnya.
Ketika suatu malam, mereka bertiga pergi ke sebuah undangan perkawinan temannya Bima. Di tengah asyiknya mereka ngobrol, Bima dikejutkan oleh suara yang muncul dari belakang. Rupanya itu adalah suara Rayna. Setelah menyapa Bima, Rayna menatap Ammara dengan tatapan tajam. Dagunnya terangkat kke atas, matanya mengamati Ammara dari ujung rambut hingga kaki. Ammara merasa jengah, ia menoleh ke arah Bima. Dan Bima menyadari kalau Rayna sedang menatap Ammara. Setelah kejadian itu, Ammara tampak sangat berubah. Yang tadinya ceria, berubah menjadi pendiam. Bima menghela nafas dan merasa bersalah terhadap Ammara. Tak lama setelah mereka mencicipi makanan, Bima mengajak Kaka dan Ammara pulang. Di dalam perjalanan, mereka saling membisu. Kaka yang duduk di belakang sudah tertidur pulas. Dari sudut mata Ammara, Bima dapat menangkap ada sesuatu yyang dipikirkan Ammara. Bahkan pertanyaan-pertanyaan Bima hanya di jawab pendek. Sesampai di depan rumah Ammara, Bima mengatakan bahwa bespk akan menjemput Ammara seperti biasa.ammara hanya tersenyum hambar dan bergegas turun dari mobil.
Sesuai dengan janji Bima, sepulang kerja dia menjemput Ammara dan mereka makan malam bersama. Di tengah obrolan mereka, Ammara minta maaf soal kejadian kemarin. Dia merasa tidak prlu terlalu menanggapi sikap Rayna terhadapnnya. Diapun menyarankan agar Bima berusaha menjalin lagi komunikasi yang baik dengan Rayna. Dan tekankan bahwa untuk mengasuh Kaka butuh sebuah Tim work. Karena keberhasilan mengasuh Kaka tergantung dari seberapa besar usahanya dengan Rayna dan kalau komunikasi langsung belum bisa dilakukan, Ammara menganjurkan untuk berkomunikasi melalui e-mail. Bima sangat menghargai usulan-usulan dari Ammara, yang hak tersebut untuk kebaikan Kaka. Diapun semakin yakin bahwa Ammara adalah pilihan yang tepat untuknya.
Sesuai saran Ammara, Bima mulai mempersiapkan diri untuk membuka pintu komunikasi dengan Rayna. Bima tertegun di depan komputer, e-mail pendek yang telah diketiknya siap dikirim dengan tangan yang agak bergetar.
Di sisi lain, Rayna yang sedang sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah e-mail masuk. Karena penasaran, dibukanyalah e-mail tersebut yang rupanya berasal dri Bima. Ia sangat terkesan dengan e-mail pendek itu . ia masik tidak yakin Bimalah yang kirim pesan itu, ia tersenyum dan hatinya berbunga. Kalimat terakhir e-mail tadi terus menari-nari dipikirannya.
“  Ray, akhir pekan ini Kaka akan menginap dirumahmu “.

Setelah mengirim e-mail ke Rayna, komunikasi mereka terus berlanjut, Bimapun merasa surprise. Ia tidak menyangka komunikasi tertulis yang dijalin lewat e-mail ternyata jauh lebih efektif. Antara dia dan Rayna sama sekali tidak menyinggung hal-hal yang bersifat personal. Komuinikasi sangat netral, topiknya hanya seputar Kaka semata.
Hingga tiba pada hari sabtu siang, Bima mengecek tas Kaka, semua barang-barang yang diperlukan Kaka saat menginap dirumah Rayna sudah disiapkan. Bimapun membujuk Kaka, awalnya Kaka langsung menolak namun setelah dibujuk Kaka mulai mengerti maksud baik papanya. Ia mengiyakan tawaran itu walaupun sedikit terpaksa.
Sebelum berangkat menuju ke rumah Rayna, Bima menunjukan beberapa lembar stiker dan sebuah notes kecil kepada Kaka. Bima berjanji kepada Kaka anaknya, apabila berprestasi dalam pelajaran Bima akan memberikannya satu stiker untuk di tempel di buku notes tersebut. Bila stikernya sudah terkumpul banyak, Kaka bisa menukarnya dengan buku atau mainan apa saja yang dia suka.
Rupanya Raynapun sangat mendukung taktik jitu Bima tersebut yang tujuannya untuk membangkitkan semangat belajar anak mereka Kaka. Sekarang Rayna tidak jor-joran lagi dalam menghujani Kaka dengan aneka mainan atau hadiah. Semua hadiah atau mainan yang akan diberikan terlebih dahulu mendiskusikannya dengan Bima. Cara Kaka mendapatkannyapun sama, harus mengumpulkan stiker terlebih dahulu.
Tanpa terasa selama liburan sekolah, Kaka sudah menginap dirumah Rayna sebanyak empat kali. Sejalan dengan waktu, sikap Raynapun mulai melunak, konflik dengan Kaka sudah mulai berkurang. Sekarang ia mulai memberi perhatian terhadap kaka dan mau mendengarkan apa saja curahan hati anaknya.
Bima selalu meng update perkembangan Kaka dari waktu ke waktu dan disampaikannya kepada Ammara. Mendengar kemajuan hubungan Kaka dan Rayna Ammarapun ikut senang. Sekarang secara rutin Bima selalu mengantarkan Kaka untuk menginap dirumah Rayna pada setiap akhir pekan. Hubungan Bima dan Ammarapun semakin dekat, dan  akhir pekan menjadi waktu untuk mereka bersama-sama.
Sabtu pagi, setelah mengantarkan Kaka ke rumah Rayna Bima mampir ke toko bunga. Diapun membeli sepuluh bunga mawar merah yang masih kuncup dan langsung menuju kesebuah restoran tempat dia janji bertemu dengan Ammara. Sesampai disana bunga mawar merah itu langsung diberikan kepada Ammara.
Saat mencicipi makanan pesanan mereka, Bima merasa tidak nyaman dengan sikap Ammara yang mendadak diam. Tiba-tiba mengalirlah kata-kata dari mulut Ammara yang menyatakan bahwa hubungan mereka sepertinya harus berakhir. Bima sangat kaget mendengar pernyataan Ammara tadi, perasaannya semakin tidak menentu disaat tahu alasan dari Ammara tentang hubungan mereka. Ternyata orang tua Ammara tidak merestui anaknya menjalin hubungan dengan seorang duda. Tanpa banyak berkata-kata lagi Ammara bergegas pergi dan berterima kasih atas segala kebersamaan selama ini dan berterima kasih juga untuk bunga mawar yang diberikan Bima.
Setelah membayar tagihan, Bima bergegas pulang, hatinya linglung mengingat hubungannya dengan Ammara harus berakhir secepat itu. Seakan tidak dapat menanggung beban pikirannya itu, Bima menceritakan permasalahannya kepada Erwin. Erwin sangat simpati dengan nasib Bima dan berusaha menyemangati sahabat karibnya itu. Menurut Erwin, Bima  punya dignity dan layak untuk mendapatkan Ammara. Bima jadi semakin yakin untuk memperjuangkan cintanya.
Keesokan harinya dia memutuskan untuk datang ke rumah Ammara. Gerbang rumah Ammara tertutup rapat lalu Bima menekan bell. Terdengar suara pintu terbuka, rupanya Ammara sendiri yang membukakannya. Dia tertegun dan kaget dengan kedatangan Bima yang tiba-tiba. Bima meminta Ammara untuk dipertemukan dengan kedua orang tuanya. Dengan agak ragu Ammara mempersilahkan Bima untuk masuk kerumahnya. Langkahnya terhenti diruang tengah tidak jauh dari sofa dimana kedua orang tua Ammara lagi duduk santai. Lalu Ammara memperkenalkan Bima kepada orang tuanya, ayah Ammara hanya tertegun dengan sorot mata yang tajam kearah Bima, sementara ibunya Ammara meminta Ammara untuk menyediakan minuman.
Obrolan mulai dibuka dengan basa-basi hingga tiba-tiba ayah Ammara menanyakan tentang status Bima dan kenapa ia bisa bercerai. Lalu Bima menjelaskan dengan rinci apa yang ditanyakan ayah Ammara tadi. Ayah Ammara juga bertanya kenapa ia bisa berhubungan dengan anaknya. Bima mengakui bahwa dia merasa nyaman dan damai bersama Ammara. Disaat Ammara datang membawa minuman, ayahnya juga menanyakan hal yang sama kepada anaknya. Ternyata jawaban Ammara sama persis dengan jawaban dari Bima.
Sore itu menjadi momen yang tidak pernah dilupakan oleh Bima. Mereka masih melanjutkan obrolan sambil menikmati makanan ringan yang disuguhi oleh Ammara tadi. Tidak lama kemudian kedua orang tua Ammara minta mengundurkan diri, setelah menghabiskan sisa minumannya, Bimapun minta pamit dan diantar oleh Ammara sampai ke pintu gerbang. Setelah pertemuan tersebut, Bima merasa sebagian beban  yang menghimpit dadanya terasa berkurang dan hatinya sedikit lega karena sudah melewati apa yang ia takutkan selama ini. Mengingat perubahan sikap dari orang tua Ammara, Bima kembali menaruh harapan untuk mendapatkan Ammara.
Suatu sore Rayna mengajak Bima untuk bertemu disebuah restoran, Bima agak terkejut melihat penampilan Rayna sekarang. Dia nampak lebih feminim, wajahnya lebih rileks dan senyumnyapun berkembang lepas. Bima lebih nyaman dengan keberadaan Rayna seperti itu. Yang lebih senangnya Bima, ternyata sekarang Rayna sudah berhenti merokok. Saat ada suara panggilan diponselnya yang ternyata dari kantor diabaikan saja oleh Rayna. Sangat bertolak belakang dengan Rayna yang dulu.
Rayna kemudian menceritakan semua hal yang akhirnya membuat  dia menemukan jati dirinya. Bima mendengarkan dengan seksama. Dipenghujung pembicaraan mereka, Rayna mengatakan ikut mendukung hubungan Bima dengan Ammara, menurutnya Ammara adalah sosok yang baik dan sesuai dengan kepribadian Bima. Dia banyak mengetahui tentang Ammara dari anaknya Kaka, Rayna menitipkan salam buat Ammara.
Saat itu setelah jam makan siang, Bima asyik melanjutkan buku bacaannya dan sesekali melirik media social network hingga tiba-tiba Cindy berdiri di hadapannya. Dia menyodorkan kertas kecil ke atas meja Bima. Ternyata itu adalah pesan dari TJ yang menunggu Bima di ruangannya jam 3. Sesampai di ruangan TJ dia disodorkan dengan tanggal keberangkatan ke Dubai. Segala urusan visa dan tetek-bengeknya akan segera diurus. Walaupun masih terselip keengganan jika harus meninggalkan Jakarta dan dua hati yang membuatnya selalu tidak mau berjauhan, bulan depan ia harus tetap bersiap-siap berangkat.
Waktu sudah beranjak sore. Sesuai yang tertera di tiket, penerbangan di jadwalkan pukul 20.00. mereka harus tiba di bandara dua jam sebelumnya. Hanya Ammara dan Kaka yang ikut mengantar. Nyonya Titoek Djoko dan Jan melepaskan kepergian Bima dengan pelukan yang lama.
Terminal Dua Keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta terasa hiruk pikuk. Orang lalu-lalang dengan menyeret koper. Di luar, langit sudah gelap sempurna. Panggilan untuk kesekian kalinya kepada penumpang jurusan Dubai-Amsterdam sudah dikumandangkan. Sebagian besar penumpang sudah masuk ke Gate 6. Bima bangkit meraih kopernya, dalam helaaan napas panjang, diseretnya koper kecil dengan tangan kanan. Pegangannya licin oleh keringat dingin yang membasahi telapak tangannya, sementara tangan kirinya menggenggam pasport dan boarding pass.ia berjalan diapit oleh Ammara dan Kaka. Mereka bertiga berjalan dalam kebisuan dan hanya ada suara pantulan bunyi langkah-langkah.
Tibalah mereka di pintu masuk. Bima memandang Kaka. Wajah anak itu tampak tegang. Sudut matanya sudah tergenangi air. Tidak kuasa menatap lama-lama wajah Kaka, pandangan Bimapun beralih kepada Ammara. Kegundahan hati Ammara jelas terbaca lewat sorot matanya. Dilepaskannya tangan yang memegang koper. Kedua lengannya kini berkembang merengkuh kedua orang di hadapannya itu. Ia memeluknya dengan segenap perasaan.
Bima seakan dapat merasakan detak jantung Ammara dan Kaka dengan tempo yang cepat hingga menyesakkan dada. Ia terus mengencangkan pelukannya lagi. Dan kemudian terdengar namanya disebut lewat pengeras suara. Ia seakan sudah tidak memedulikannya lagi. pasport dan boarding pass yang dipegangnyapun jatuh ke lantai.
Apalah daya semuanya, Bima tetap harus berangkat ke dubai selama tiga bulan. Di balik semua iyu, ia dapat tersenyum lega. Karena selama dia pergi, Kaka akan berada di tangan yang tepat. Tak lain ibunya sendiri. Keberangkatan dirinya ini sudah ia bicarakan baik-baik dengan Rayna. Atas kesepakatan bersama, untuk sementara Kaka akan di bawah pengasuhan Rayna sampai kepulangannya nanti. Sementara Ammara dapat setiap saat mengunjungi Kaka.
Ia sangat bersyukur atas segala hal yang sudah ia lalui. Ia masih ingat tagline iklan tawas yang ia tandai di bukunya, Hold The Future In Your Hands. Ketika kita berani bermimpi dan menyakininya, selalu ada jalan untuk mewujudkannya. Karena masa depan kita terletak di tangan kita sendiri, bukan orang lain.

PENILAIAN
a.    Kelebihan
Novel ini penuh dengan berbagai cara pendidikan untuk anak. Penjelasannya sangat mendetail. Sehingga ada beberapa bagian yang membuat orang tidak sabar membacanya. Begitu juga dengan cerita tentang pengasuhan Kaka. Porsinya sangat banyak. Tetapi tentu saja, jika pembaca adalah penikmat pendidikan anak, hal ini tidak bermasalah.
b.    Kekurangan
Novel ini yang secara keseleruhan menceritakan tentang cara pendidikan untuk anak, apabila dinikmati oleh orang-orang yang kurang tertarik pada dunia anak-anak, mungkin saja akan membosankan. Dan beberapa bahasa yang digunakan dalam novel ini agak sulit untuk dimengerti oleh sebagian orang.

PENILAIAN SAYA
Dengan porsi besar cerita pada hubungan ayah-anak daripada percintaan, novel ini sangat tepat untuk dinikmati bagi para orangtua muda, guru, dan orang-orang yang tertarik pada dunia anak-anak. Dengan itu, kita dapat mengetahui berbagai contoh masalalah-masalah dalam rumah tangga dan pada pengasuhan anak, semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita dimasa depan.


Minggu, 13 Januari 2013

Semester Baru

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum sahabat Blogger semua ^_^
Alhamdulillah hari ini riska mulai ngepost lagi, dan untuk edisi kali ini agak lebih Informal. Tapi gak apa-apa lah, hitung-hitung untuk menambah jumlah postingan (hehehe).
Mm, tidak terasa besok udah tanggal 14 Januari yang menandakan semua pelajar harus kembali lagi ke rutinitas biasanya, yaitu belajar-belajar dan belajar. Biarpun liburannya cuman seminggu, kita harus bersyukur. Lumayanlah waktu seminggu bisa merefresh kembali pikiran yang sudah sangat puyeng karena ribuan tugas.

Masuk sekolah kembali besok di semester 2 ini, berarti bisa berjumpa lagi sama teman-teman semuanya. Ya walaupun kadang-kadang mereka agak nyebelin, isengin dan bikin kita cepat emosi (*upps maaf harus jujur), tapi sebetulnya mereka orang yang baik, dan peduli terhadap yang lain kok.
Oiya, mungkin sebagian orang mengira kembali lagi kesekolah di semester baru menandakan bahwa pertempuran besar-besaran kembali dimulai --__-- . Tapi kalau menurut riska, kita ke sekolah bukan untuk bertempur mati-matian sampai-sampai gak peduli lagi sama kesehatan tubuh hanya untuk memperjuangkan sederetan nilai yang akan terukir di selembar halaman Rapot semester, tapi sebetulnya kita ke sekolah itu untuk mendapat kan ilmu pengetahuannya. Karena dengan Ilmu seseorang akan berhasil dan dapat meraih segala cita-cita. So, do the best for the future and achieve your ambition with science.

okelah, sekian dulu ya postingan kali ini. Semoga bermanfaat dan selamat menuntut Ilmu yang baru di semester 2 ini :D
wassalamu’alaikum ...