Riska Fajrul Ummi

Selamat Datang di riskafajrulummi.blogspot.com Semoga Apa Yang Ada Di Sini Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Semuanya. Terimakasih

Riska Fajrul Ummi

Berbuatlah Untuk Duniamu Seakan Akan Engkau Hidup Selamanya, Dan Berbuatlah Untuk Akhiratmu Seakan akan Engkau Meninggal Esok

Riska Fajrul Ummi

Tak Akan Ada Yang Sia-Sia Dari Sebuah Kebaikan

Riska Fajrul Ummi

Ilmu Merupakan Kunci Sukses Menjalani Kehidupan Dunia Dan Akhirat

Riska Fajrul Ummi

Uang Bukan segalanya dalam kehidupan ini. Justru waktulah yang sangat berarti dan harus di manfaatkan sebaik mungkin.

Selasa, 26 Maret 2013

Kembali Lagi ^_^

Assalamualaikum sahabat blogger semuanya,

Gak kerasa udah lama juga ya aku gak posting, alasan yang paling logis karena banyaknya tugas tugas sekolah yang harus disiapkan terlebih dahulu. Dan ternyata, di semester 2 ini, kami siswa-siswi kelas XI jurusan IPA MAN MODEL Banda Aceh benar benar seperti dilatih menjadi artis dan aktor (hhahaha). Lebih tepatnya, sebahagian dari tugas tugas kami itu adalah membuat Video Praktikum dan Film Drama. mantaplah untuk belajar dan mencari pengalaman baru.

Rabu, 13 Maret 2013

Tragedi Pembakaran Masjid Al-Aqsa

Sejarah Singkat Masjid Al Aqsa

Al Aqsa, atau disebut juga Bait Al Muqaddas atau Al Quds artinya rumah suci. Sedangkan pengertian Masjid Al Aqsa adalah masjid terjauh yang oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai mesjid berkubah biru. Masjid ini menjadi salah satu target utama untuk dihancurkan oleh bangsa Israel.

Masjid ini berada di Kota Yerusalem Timur, yang dikenal dengan nama wilayah Al Haram Asy Syarif bagi umat islam. Sedangkan umat nasrani dan yahudi mengenalnya sebagai Har Ha Bayit (bukit bait Allah atau temple mount/kuil bukit). Masjid ini memiliki ukuran seperenam dari seluruh area Al Haram Asy Asyarif di dalam tembok Kota Lama Yerusalem.

Awalnya Al Aqsa merupakan rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian diperbaiki dan dibangun kembali menjadi permanen seperti sekarang oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik pada tahun 621 Masehi atau 66 Hijriah dan selesai pada tahun 73 Hijriah atau pada tahun 628 Masehi. Kemudian diselesaikan oleh putranya Al Walid dan selesai pada tahun 702 Masehi.

Pada tahun 746 Masehi di Yerusalem pernah terjadi gempa bumi dan menghacurkan seluruh bangunan masjid. Khalifah Abbasiyah Al Mansur kemudian membangun kembali pada tahun 754, yang dikembangkan oleh penggantinya Al Mahdi pada tahun 780 Masehi. Tahun 1033 gempa kembali menghancurkan sebagian besar Al Aqsa, dua tahun kemudian Khalifah Fatimiyyah Ali Azh Zhahir membangunnya kembali.

Tahun 1099 ketika tentara Salib menaklukkan Yerusalem, masjid ini dijadikan sebagai istana dan gereja. Namun fungsinya sebagai masjid kembali seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota tersebut. Selanjutnya masjid ini direnovasi oleh para penguasa muslim seperti Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini berada di bawah perwalian lembaga wakaf islam pimpinan orang Palestina.

Tragedi Pembakaran Masjid Al Aqsa
Pada tanggal 21 Agustus 1969, seorang lelaki berkebangsaan Australia,  Dennis Michael Rohan,  membakar Masjid Al-Aqsa. Api yang disulut Rohan membakar seluruh tembok masjid dan  mimbar besar (mimbar Shalahuddin). Mimbar tersebut kemudian digantikan dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania pada masa Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania. Si Jago merah itu berkobar dengan dasayatnya, seolah-olah seluruh Masjid Al-Aqsa akan musnah saat itu. Saking besarnya tidak ada dari pihak pemadam kebakaran yang mau mendekat.

Namun, Allah SWT telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan melindunginya, sehingga tanpa adanya mereka, api bisa dipadamkan.

Setelah itu orang-orang Yahudi pura-pura mengadili Rohan. Lucunya, Rohan mengklaim bahwa ia diutus oleh Allah untuk melakukan pembakaran itu, sesuai dengan berita dari Kitab Zakaria. Kemudian yang menyedihkan,Yahudi membebaskan Rohan dengan mengatakan bahwa ia  ‘gila’. Atas alasan itu  Rohan tidak bisa dituntut atas perbutannya.


Karena insiden itu negara-negara Islam di seluruh dunia kemudian bangkit mempertahankan tempat suci itu dengan membentuk Organisasi Konferensi Islam(OIC)  dan mengecam perbuatan keji terhadap Al-Aqsa.

Tragedi tersebut merupakan catatan sejarah yang paling menyedihkan dalam sejarah umat Islam. Masjid Al-Aqsa yang begitu suci itu dihina sedemikian rupa. Begitulah nasib tanah suci umat Islam yang ketiga, setelah dihuni oleh rejim Zionis.

Tidak sampai di situ saja. Israel terus berusaha menghancurkan Al Aqsa dengan berbagai cara, seperti dengan dalih ingin mencari dinding sejarah yang tertimbun di bawah tanah, mereka melakukan penggalian di selatan kompleks Masjid Al Aqsa. Terkait hal ini anggota parlemen Palestina mengingatkan bahwa penggalian itu bagian dari proyek Zionis yang ingin mengubah identitas Arab Yerusalem, mengusir penduduk asli dan menjadi sebuah Kota Yahudi.

Israel juga membangun Taman Talmud dan Al Kitab sebagai upaya untuk mengelabui umat islam. Taman-taman tersebut diperluas hingga ke bagian timur-selatan perbatasan Masjid Al Aqsa di sepanjang Kota Silwan dan lembah Sawwanah. Di bagian utara antara Bab Al A'moud dan Bab Al Sahera.

Mereka juga membangun jalan-jalan dan trotoar yang menghubungkan ke Taman Al Kitab tersebut. Proyek tersebut dimobilisasi oleh sejumlah besar tenaga kerja ahli yang menggunakan teknologi tinggi untuk tujuan Yahudi-Israel dari berbagai sumber.

Referensi :

Minggu, 10 Maret 2013

Kisah Detik Detik Wafatnya Rasulullah SAW



Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berpesan kepada malaikat Jibril. “Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakukan tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.



Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jmalaikat ibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”.

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu. Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.

Ya Allah, Berikanlah untuk Rasulullah Muhammad “al wasilah” (derajat) dan keutamaan. Dan tempatkanlah ia di tempat terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan”. (Amin)

Sahabat, Betapa mendalamnya cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut namanya. Maka jangan lah kita melupakan Rasulullah, Ingatlah Selalu namanya dengan sering-sering bershalawat untuknya. Karena Rasulullah sangat sangat menyayangi kita dan Beliaulah yang telah berjuang untuk kita sehingga kita terbebas dari Alam Jahiliah. SUBHANALLAH !!!

Minggu, 03 Maret 2013

Kisah Cinta Khalifah Ali Bin Abi Thalib Dan Fatimah Az-zahra.

Cinta sahabat Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra memang luar biasa indah, cinta  yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, maupun expresi. Hingga konon karena saking teramat rahasianya setan saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya. Dan akhirnya Allah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan suci pernikahan.


Sudah lama Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Ummar melamar fatimah. Sementara dirinya  belum siap untuk melakukannya.

Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathimah dan kakaknya Ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah SAW menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminag Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut. Lalu Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabnya. “ Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya Rasullah SAW lagi. “ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawab Ali. “Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata beliau.

Lalu Ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual  kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin. Dan di sisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya kepada

Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al- Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H.

Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali:

Fatimah : “Wahai suamiku Ali, aku telah halal bagimu, aku pun sangat bersyukur kepada Allah karena ayahku memilihkan aku suami yang tampan, sholeh, cerdas dan baik sepertimu”.

Ali : “Aku pun begitu wahai Fatimahku sayang, aku sangat bersyukur kepada Allah akhirnya cintaku padamu yang telah lama kupendam telah menjadi halal dengan ikatansuci pernikahanku denganmu.”

Fatimah : (berkata dengan lembut) “Wahai suamiku, bolehkah aku berkata jujur padamu? karena aku ingin terjalin komunikasi yang baik diantara kita dan kelanjutan rumah tanggakita”.

Ali : “Tentu saja istriku, silahkan, aku akan mendengarkanmu…”.

Fatimah : “Wahai Ali suamiku, maafkan aku, tahukah engkau bahwa sesungguhnya sebelum aku menikah denganmu, aku telah lama mengagumi dan memendam rasa cinta kepada seorang pemuda, dan aku merasa pemuda itu pun memendam rasa cintanya untukku. Namun akhirnya ayahku menikahkan aku denganmu. Sekarang aku adalah istrimu, kau adalah imamku maka aku pun ikhlas melayanimu, mendampingimu, mematuhimu dan menaatimu, marilah kita berdua bersama-sama membangun keluarga yang diridhoi Allah”

Sungguh bahagianya Ali mendengar pernyataan Fatimah yang siap mengarungi bahtera kehidupan bersama, suatu pernyataan yang sangat jujur dan tulus dari hati perempuan sholehah. Tapi Ali juga terkejut dan agak sedih ketika mengetahui bahwa sebelum menikah dengannya ternyata Fatimah telah memendam perasaan kepada seorang pemuda. Ali merasa agak sedih karena sepertinya Fatimah menikah dengannya karena permintaan Rasul yang tak lain adalah ayahnya Fatimah, Ali kagum dengan Fatimah yang mau merelakan perasaannya demi taat dan berbakti kepada orang tuanya yaitu Rasul dan mau menjadi istri Ali dengan ikhlas.

Namun Ali memang sungguh pemuda yang sangat baik hati, ia memang sangat bahagia sekali telah menjadi suami Fatimah, tapi karena rasa cintanya karena Allah yang sangat tulus kepada Fatimah, hati Ali pun merasa agak bersalah jika hati Fatimah terluka, karena Ali sangat tahu bagaimana rasanya menderita karena cinta. Dan sekarang Fatimah sedang merasakannya. Ali bingung ingin berkata apa, perasaan didalam hatinya bercampur aduk. Di satu sisi ia sangat bahagia telah menikah dengan Fatimah, dan Fatimah pun telah ikhlas menjadi istrinya. Tapi disisi lain Ali tahu bahwa hati Fatimah sedang terluka. Ali pun terdiam sejenak, ia tak menanggapi pernyataan Fatimah.

Fatimah pun lalu berkata, “Wahai Ali suamiku sayang, Astagfirullah maafkan aku. Aku tak ada maksud ingin menyakitimu, demi Allah aku hanya ingin jujur padamu, saat ini kaulah pemilik cintaku, raja yang menguasai hatiku.”.

Ali masih saja terdiam, bahkan Ali mengalihkan pandangannya dari wajah Fatimah yang cantik itu. 

Melihat sikap Ali, Fatimah pun berkata sambil merayu Ali, “Wahai suamiku Ali, tak usah lah kau pikirkan kata-kataku itu, marilah kita berdua nikmati malam indah kita ini. Ayolah sayang, aku menantimu Ali”.

Ali tetap saja terdiam dan tidak terlalu menghiraukan rayuan Fatimah, tiba-tiba Ali pun berkata, “Fatimah, kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu, kau pun tahu betapa aku berjuang memendam rasa cintaku demi untuk ikatan suci bersamamu, kau pun juga tahu betapa bahagianya kau telah menjadi istriku. Tapi Fatimah, tahukah engkau saat ini aku juga sedih karena mengetahui hatimu sedang terluka. Sungguh aku tak ingin orang yang kucintai tersakiti, aku bisa merasa bersalah jika seandainya kau menikahiku bukan karena kau sungguh-sungguh cinta kepadaku. Walupun aku tahu lambat laun pasti kau akan sangat sungguh-sungguh mencintaiku. Tapi aku tak ingin melihatmu sakit sampai akhirnya kau mencintaiku.”.

Fatimah pun tersenyum mendengar kata-kata Ali, Ali diam sesaat sambil merenung, tak terasa mata Ali pun mulai keluar air mata, lalu dengan sangat tulus Ali berkata lagi, “Wahai Fatimah, aku sudah menikahimu tapi aku belum menyentuh sedikit pun dari dirimu, kau masih suci. Aku rela menceraikanmu malam ini agar kau bisa menikah dengan pemuda yang kau cintai itu, aku akan ikhlas, lagi pula pemuda itu juga mencintaimu. Jadi aku tak akan khawatir ia akan menyakitimu. Aku tak ingin cintaku padamu hanya bertepuk sebelah tangan, sungguh aku sangat mencintaimu, demi Allah aku tak ingin kau terluka… Menikahlah dengannya, aku rela”.

Fatimah juga meneteskan airmata sambil tersenyum menatap Ali, Fatimah sangat kagum dengan ketulusan cinta Ali kepadanya, ketika itu juga Fatimah ingin berkata kepada Ali, tapi Ali memotong dan berkata, “Tapi Fatimah, sebelum aku menceraikanmu, bolehkah aku tahu siapa pemuda yang kau pendam rasa cintanya itu?, aku berjanji tak akan meminta apapun lagi darimu,namun izinkanlah aku mengetahui nama pemuda itu.”

Airmata Fatimah mengalir semakin deras, Fatimah tak kuat lagi membendung rasa bahagianya dan Fatimah langsung memeluk Ali dengan erat. Lalu Fatimah pun berkata dengan tersedu-sedu,“Wahai Ali, demi Allah aku sangat mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah."

Berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya. Setelah emosinya bisa terkontrol, Fatimah pun berkata kepada Ali, “Wahai Ali, Awalnya aku ingin tertawa dan menahan tawa sejak melihat sikapmu setelah aku mengatakan bahwa sebenarnya aku memendam rasa cinta kepada seorang pemuda sebelum menikah denganmu, aku hanya ingin menggodamu, sudah lama aku ingin bisa bercanda mesra bersamamu. Tapi kau malah membuatku menangis bahagia. Apakah kau tahu sebenarnya pemuda itu sudah menikah”.

Ali menjadi bingung, Ali pun berkata dengan selembut mungkin, walaupun ia kesal dengan ulah Fatimah kepadanya ”Apa maksudmu wahai Fatimah? Kau bilang padaku bahwa kau memendam rasa cinta kepada seorang pemuda, tapi kau malah kau bilang sangat mencintaiku, dan kau juga bilang ingin tertawa melihat sikapku, apakah kau ingin mempermainkan aku Fatimah?, sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda itu? Mengapa kau mengharapkannya walaupun dia sudah menikah?”.

Fatimah pun kembali memeluk Ali dengan erat, tapi kali ini dengan dekapan yang mesra. Lalu menjawab pertanyaan Ali dengan manja, “Ali sayang, kau benar seperti yang kukatakan bahwa aku memang telah memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya bertahun-tahun, sudah sejak lama aku ingin mengungkapkannya, tapi aku terlalu takut, aku tak ingin menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini, aku pun tahu bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi dahulu aku sering bertemu dengannya. Hatiku bergetar bila ku bertemu dengannya. Kau juga benar wahai Ali cintaku, ia memang sudah menikah. Tapi tahukah engkau wahai sayangku, pada malam pertama pernikahannya ia malah dibuat menangis dan kesal oleh perempuan yang baru dinikahinya”

Ali pun masih agak bingung, tapi Fatimah segera melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin menggoda Ali, ”Kau ingin tahu siapa pemuda itu? Baiklah akan kuberi tahu. Sekarang ia berada disisiku, aku sedang memeluk mesra pemuda itu, tapi kok dia diam saja ya, padahal aku memeluknya sangat erat dan berkata-kata manja padanya, aku sangat mencintainya dan aku pun sangat bahagia ternyata memang dugaanku benar, ia juga sangat mencintaiku…”

Ali berkata kepada Fatimah, “Jadi maksudmu…???”

Fatimah pun berkata, “Ya wahai cintaku, kau benar, pemuda itu bernama Ali bin Abi Thalib sang pujaan hatiku”.

Subhanallah, Betapa Indahnya Kisah Cinta antara Ali Bin Abi Thalib Dan Fatimah Az-Zahra. Maha Suci Allah, Dialah yang mengatur segalanya. Dialah yang telah mengatur jodoh, rezeki, pertemuan, dan maut dari setiap insan di Dunia.



Sabtu, 02 Maret 2013

Masuk Islamnya Pendeta Chat Dari Kota Sar

Pendeta Jant Comdeedomte masuk Islam pada tanggal 6 Sya'ban tahun 1424 H. Hal ini dia lakuakan pada salah satu perkemahan dalam acara dakwah yang dilakukan oleh Nadwah Alamiyah untuk pemuda muslim. Ia masuk Isam melalui Syaikh Abdul MAjid Kasimbou, semoga Allah memberikan kebaikan kepadanya.

Berita tentang masuk Islamnya Pendeta Jant Comdeedomte sangat menggemparkan negara Chat, karena ia merupakan pemimpin para pendeta dan sangat berpengaruh di kalangan para pendeta di negara tersebut. Ia merupakan pendeta yang getol menyebarkan agama Nasrani dan mengajarkannya ke penjuru dunia, termasuk ke Amerika dan Jepang.

Oleh karena itu, berita tentang masuk Islamnya sangat merugikan kalangan gereja. Dan, merekapun berusaha agar berita itu tidak tersebar keluar, agar tidak merugikan mereka

Ia menjelaskan kepada mereka bahwa ia masuk Islam karena mendapatkan ketenangan dalam beragama setelah berdebat dengan Syaikh Abdul Majid. Oleh karena itu, walau gereja merayu saya, -kata dia-, dengan kenikmatan dan harta benda duniawi sata tidak akan bergeming dan tetap pada keyakinan saya akan kebenaran Islam. Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Tuhan saya, saya bertawakal kepada-Nya dan hanya kepada-Nyalah saya berharap.

Pihak gereja tetap berusaha agar Jant Comdeedomte mau kembali memeluk agama Nasrani dan kembali pada profesinya sebagai pendeta. Namun, Allah telah memberikan petunjuk keoadanya berupa jalan kebenaran, yaitu jak=lan menuju agama Islam. Tekadnya sudah bulat dan keyakinannya sudah mendalam akan kebenaran Islam, maka badai apa pun yang menghantam tidak akan mengoyahkannya.

Setelah mereka putus asa mengajaknya kembali ke pangkuan gereja, mereka menakut-nakuti, mengancam dan melakukan konspirasi dengan pemerintah setempat untuk memperdaya Jant Comdeedomte ini. Dengan kezhaliman dan konspirasi mereka memaksa jant Comdeedomte untuk keluar dari wilayahnya, karena hal itu mengancam eksistensi mereka. Inilah kezaliman yang mereka demonstrasikan, mengusir orang yang sudah berdomisili lama di daerah tersebut hanya karena berbeda keyakinan.

Akhirnya, Jant Comdeedomte beserta istri dan empat anaknya yang juga masuk islam, hijrah menuju kota Anjmina. Ia berjanji tidak akan kembali ke daerahnya sebelum membekali diri dengan ilmu-ilmu syar'i, ilmu-ilmu Al-Quran, Ilmu-Ilmu Hadits dan ilmu fikih. Dengan Ilmu tersebut ia ingin membuktikan dan menjelaskan kepada masyarakatnya akan kebenaran Islaam dan Kebenaran kalam Allah, Al-Quran. Bahwa, ia benar-benar kitab bagi umat islam dan mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Di tempat baru tersebut, Jamt Comdeedomte dan keluarganya mendapatkan suasana yang mengharukan. Penduduk setempat menyambutnya dan bergaul dengannya layaknya saudara sendiri, hal ini tampak dari beberapa perkara berikut:

Pertama, bantuan dari penduduk setempat berupa tempat tinggal yang disewakan dengan harga yang sangat murah. Hal ini mereka lakukan untuk membantunya sampai ia dan keluarganya mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Kedua, bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekitar $ 100 USA agar ia dan keluarganyasegera kelur dari kritis

Ketiga, beasiswa studi sesuai dengan kegemarannya melakukan penelitian dan mempelajari ilmu pengetahuan


Keempat, bantuan yang paling dahsyat dan luar biasa yaitu kesempatan menunaikan ibadah Haji ke Baitullah dab ziarah ke Masjidil Hara. Padahal, untuk bisa pergi haji seorang harus mengantongi minimal SR 5000 Real Saudi.

Subhanallah, Maha suci Allah. Dialah sang Pemberi Hidayah kepada siapapun yang Dikehendaki dan Yang berkehendak Membolak-balikkan hati setiap Insan Manusia. semoga kita semua selalu ditunjuki ke jalan yang lurus (Amin)

Jumat, 01 Maret 2013

Kisah Keislaman Seorang Petinju Dunia, Mike Tyson

Selama 3 tahun di penjara atau setengah dari masa hukuman yang dijatuhkan padanya yaitu 6 tahun membantu Tyson untuk berpikir keras dalam memeluk Islam, di dalam kesunyian penjara ia mendapatkan kesempatan yang besar untuk mengevaluasi perjalanan hidupnya di dalam ring tinju maupun di luar itu. setelah mempelajari islam ia berkeinginan keras untuk memeluknya, baginya agama ini akan membantu menyelesaikan semua problem hidupnya. Dari sinilah Tyson memulai perjalanan spiritualnya yang telah menghantarkannya untuk memeluk Islam.

Ketika Tyson menjalani hukuman di penjara Indiana khusus untuk para remaja, ia banyak mempelajari pelajaran-pelajaran Islam secara intensif melalui seorang guru muslim yang bernama Muhammad Shadiq. Setelah ia memeluk Islam, Tyson memilih nama barunya yaitu Malik Abdul Aziz dengan asumsi bahwa nama Malik adalah nama islam yan mirip dengan Mike.

Menurut beberapa media informasi amerika, masuknya Tyson ke dalam Islam sama persis seperti masuk islamnya Muhammad Ali pada tahun 60-an. Ketika Muhammad Ali masuk islam dengan segera ia merubah namanya dari Casius Clay menjadi Muhammad Ali.

Ketika ia mendengar berita masuk islamnya Mike Tyson pada tahun 1993, Muhammad Ali berkata,  "aku 100% mendukungnya, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikannya hidayah kepada Islam, Dialah yang berhak untuk disyukuri dan dipuji yaitu Allah SWT.

Sebenarnya Tyson telah menghimbau media-media informasi Amerika untuk memanggilnya dengan nama barunya Malik abdul Aziz dan ia pun telah memberitahukan pada penjaga penjara pada tahun 1993 bahwa ia telah memeluk Islam sejak satu bulan. Dalam hal ini ia mengikuti jejak Muhammad Ali.

Tyson berkata bahwa ia masuk penjara bukan berarti semuanya buruk, tapi di dalamnya juga ada kebaikan, di mana ia diberi kesempatan untuk mendapatkan ketenangan diri dan kesucian hati, dan hal itu dengan membaca Al-Qur'an dan mempelajari prinsip-prinsip ajaran Islam. Tyson mulai menerima pelajaran dan nsehat-nasehat secara kontinyu dari ustadz  Muhammad Shadiq dalam beberapa bulan.

Tyson mengenang kesombongan dan keangkuhan yang menjadi tujuan hidupnya dengan mematahkan batang hidung musuhnya di dalam ring tinju. setelah melangkahkan kedua kakinya pada langkah yang pertama di luar pagarpenjara Indiana, ia memutuskan untuk menuju masjid terdekat untuk melaksanakan shalat sebagai rasa syukur dan puji kepada-Nya yang telah menunjukinya kepada Islam.

Ketika pertandingan tinju dalam masa penantian, Donking promotor petinju-petinju dunia sangat marah dan kesal karena hukuman yang ditimpakan kepada Tyson di dalam penjara selama 3 tahun dan bnyak orang bertanya-tanya tentang siapa petinju baru yang akan menantang Tyson, di saat Tyson sendiri sibuk dengan urusan-urusan yang lain. di antara kesibukannya adalah mengintrospeksi dan mengevaluasi perjalanan hidupnya setelah ia masuk islam dalam penjara.

 Dan di antara orang-orang yang mengunjungi Tyson saat masih di penjara adalah Edi Mustafha Muhammad seorang pelatih tinju, dia juga telah memeluk Agama Islam. Edi telah merih juara tinju ketika namanya masih bernama Edi Gargory pada tahun 1980. Edi melihat Mike Tyson kini menjadi seorang yang rendah hati, ketika ia memberi salam padanya.

Muhammad berkata, "sesungguhnya Islam telah memberi tujuan dan jalan hidup kepada Tyson. Dan aku bertemu dengannya setiap sabtu pagi untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dari sana masing-masing dari kita pergi menuju tujuannya. Aku pergi ke sana bukanuntuk mencari pekerjaan, tapi aku pergi kepadanya sebagai seorang saudara."

Muhammad menambahkan, "Donking, promotor pertandingan tinju merasa keberatan kepada Tyson ketika ia berdiam diri di masjid yang terdekat dari penjara tersebut. King dan pelatih Tyson selalu bertentangan sejak lama, King menginginkan Tyson untuk lansgsung menuju Bandara karena di sana terdaapat pesawat khusus yang menantinya dan membawanya menuju Chevland."

Lois juga  berkata, "ini bukanlah hal yang baru tentang King, ia ingin menguasai secara penuh kehidupan Tyson, tetapi Tyson tidak berkenaan dengan hal itu. Sesungguhnya jika Allah SWT berkehendak menjadilan Tyson untuk shalat di dalam mesjid itu, maka iapun akan menjadikannya untuk shalat di dalamnya. sesungguhnya kehendak Allah SWT telah mendahukui atas ciptaannya."


Tyson telah memberitahukan kepada Louis bahwa dirinya sangat gelisah untuk kembali ke ring tinju. Setelah memeluk Islam, Tyson menjadi orang yang penyayang dan lebih rendah hati serta terhormat. Diapun menemukan kesabaran dan hiburan di dalam shalat lima waktu, serta istiqamah di dalam menjalankan perintah-perintah allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, agar ia menjadi seorang muslim yang memiliki keimanan yang benar dan ikhlas di dalam keislamannya serta patuh kepada Rabbnya semata-mata berharap Ridha dan ampunyan-Nya.


Subhanllah, semoga Mike Tyson akan selalu beristiqamah di jalan Allah dan ditetapkan Iman yang kuat di dalam hatinya. (Amin ya Rabbal 'Alamin)

ALAM SEMESTA YANG IKUT BERTAWAF

Tawaf adalah berjalan berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kaliDimulai dari sudut batu hitam, Hajar Aswad dan berakhir di sudut yang sama. Membentuk pola lingkaran 360 derajat, yang bergerak melawan arah jarum jam, berporos pada satu titik.
Setiap benda di alam ini juga selalu bergerak berputar untuk menjaga keseimbangan. Di alam mikro, pada bagian terkecil dari setiap benda yang disebut atom, disamping melakukan putaran rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam seperti perputaran (rotasi) bumi, elektron-elektron juga akan selalu berputar mengelilingi inti (pusat) atom.

Di  alam makro, bumi bersama planet-planet yang lain akan senantiasa berputar mengelilingi matahari(berevolusi). Sementara itu matahari bersama bumi, planet-planet lainnya, dan puluhan bulan juga berputar mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti. Dan di dalam galaksi Bimasakti itu sendiri mempunyai sekitar milyaran matahari. Perjalanan matahari ini juga telah telah dijelaskan dalam Al Qur’an 1400 tahun yang lalu sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya :
“Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya untuk masa yang telah ditentukan baginya. Itulah ketetapan dari Yang Maha Kuasa lagi Maha mengetahui. Dan bagi bulan telah Kami tetapkan manzilah-manzilah, sehingga dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin matahari menyusul bulan dan tidak mungkin malam mendahului siang karena semua beredar pada garis orbitnya” (QS. Yasiin : 38-40)
Perjalanan matahari mengelilingi pusat galaksi bimasakti (yang disebut black hole) baru diketahui oleh para ilmuwan modern pada akhir abad ke 20, namun telah diucapkan oleh seorang Nabi yang ummi, yang tidak dapat membaca dan menulis, dan belum terdapat yang namanya  teleskop. Inilah Firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang akan selalu berjalan seiring dengan waktu dan tidak akan pernah ketinggalan zaman.
Selain itu, di alam jagad raya ini, tidak hanya ada satu galaksi saja yaitu galaksi Bimasakti. Akan tetapi terdapat begitu bnyak galaksi galaksi yang lainnya lagi. Dan kesemuanya itu membentuk kluster galaksi. Selanjutnya sistem kluster galaksi yang terdiri atas milyaran benda-benda angkasa seperti matahari, planet, bulan, meteor, asteroid, dan lain-lain juga berputar (tawaf) mengelilingi pusat galaksi, yang oleh NASA disebut ”Monster Black Hole” karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan black hole dalam galaksi bimasakti. Subhanallah, ternyata kluster galaksi yang berisi trilyunan benda-benda angkasa itu tidak hanya satu, tapi masih ada milyaran lagi di sana, dan semuanya berputar (tawaf) mengelilingi pusat yang entah berada di mana karena hingga saat ini belum ada teleskop tercanggih yang berhasil memotretnya. NASA sendiri mengakui bahwa pengetahuan manusia mengenai alam semesta hingga sekarang ini kira-kira baru sebesar 3 % saja dibandingkan dengan apapun yang telah Allah jadikan di muka bumi ini.
Semua benda langit yang senantiasa berputar (tawaf) itu selalu dalam keadaan keseimbangan, sebagaimana Allah menjelaskan dalam Al Qur’an yang artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al Mulk : 3)
Nah terbayang bukan, betapa luasnya jagat raya ini. Di langit Allah ini ada bermilyar-milyar matahari, planet dan bulan, sehingga benda-benda angkasa jumlahnya trilyunan. Dan planet bumi yang kita tempati ini sangatlah kecil di antara benda-benda langit yang berjumlah trilyunan itu. Bumi kita ini bagaikan sebutir pasir di antara seluruh pasir yang terhampar di seluruh permukaan bumi. Dan disanalah manusia tinggal dengan berbagai kesombongannya. Betapa bumi kita ini sangat rapuh dengan berbagai ancaman bahaya dari luar angkasa maupun dari dalam bumi sendiri, dan kita yang tinggal disana sungguh tidak punya kekuatan apa-apa terhadap kekuasaan Allah Yang Maha Perkasa, pemilik langit dan bumi.
Sementara jagad raya ini selalu bertawaf, bertasbih dengan ketundukannya kepada sang Pencipta, maka manusia sebagai bagian dari jagat raya ini juga senantiasa bertawaf. Ka’bah adalah Rumah Allah (Baitullah), symbol keberadaan Allah di bumi, pusat jiwa dan manusia dari segenap penjuru negri, tempat suci yang penuh cahaya dan energi. Di sanalah manusia bertawaf ketika melaksanakan ibadah Umrah dan Haji.
Bayangkan ketika kita bertawaf mengelilingi Ka’bah, bulan juga bertawaf mengelilingi bumi yang mengakibatkan terjadinya pergantian waktu bulan. Ketika kita bertawaf mengelilingi Ka’bah, bumi juga bertawaf mengelilingi matahari yang mengakibatkan terjadinya pergantian tahun. Bumi bertawaf dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 Km/jam, dan juga berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan 107.000 Km/jam. Sungguh sesuatu yang sangat menakjubkan dan itu semuaa hanya terjadi karena Kuasa Allah SWT. Allah yang Maha Cerdas, Ar Rosyid telah mengatur semuanya sedemikian rupa agar tercapai kseimbangan alam yang terus menerus, dengan pergantian waktu yang tepat. Maha Suci Allah dan Benarlah Segala Firman-Firmannya.