Sejarah Singkat
Masjid Al Aqsa
Pada tanggal 21 Agustus 1969, seorang lelaki berkebangsaan
Australia, Dennis
Michael Rohan, membakar
Masjid Al-Aqsa. Api yang disulut Rohan membakar seluruh tembok masjid dan mimbar besar (mimbar Shalahuddin).
Mimbar tersebut kemudian digantikan
dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania pada masa Dinasti Bani Hasyim,
penguasa Kerajaan Yordania. Si Jago merah itu berkobar dengan
dasayatnya, seolah-olah seluruh Masjid Al-Aqsa akan musnah saat itu. Saking
besarnya tidak ada dari pihak pemadam kebakaran yang mau mendekat.
Al Aqsa, atau
disebut juga Bait Al Muqaddas atau Al Quds artinya rumah suci. Sedangkan
pengertian Masjid Al Aqsa adalah masjid terjauh yang oleh Nabi Muhammad SAW
disebut sebagai mesjid berkubah biru. Masjid ini menjadi salah satu target
utama untuk dihancurkan oleh bangsa Israel.
Masjid
ini berada di Kota Yerusalem Timur, yang dikenal dengan nama wilayah Al Haram
Asy Syarif bagi umat islam. Sedangkan umat nasrani dan yahudi mengenalnya
sebagai Har Ha Bayit (bukit bait Allah atau temple mount/kuil bukit). Masjid
ini memiliki ukuran seperenam dari seluruh area Al Haram Asy Asyarif di dalam
tembok Kota Lama Yerusalem.
Awalnya
Al Aqsa merupakan rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Khalifah Umar bin
Khattab. Kemudian diperbaiki dan dibangun kembali menjadi permanen seperti
sekarang oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik pada tahun 621 Masehi atau 66
Hijriah dan selesai pada tahun 73 Hijriah atau pada tahun 628 Masehi. Kemudian
diselesaikan oleh putranya Al Walid dan selesai pada tahun 702 Masehi.
Pada
tahun 746 Masehi di Yerusalem pernah terjadi gempa bumi dan menghacurkan
seluruh bangunan masjid. Khalifah Abbasiyah Al Mansur kemudian membangun
kembali pada tahun 754, yang dikembangkan oleh penggantinya Al Mahdi pada tahun
780 Masehi. Tahun 1033 gempa kembali menghancurkan sebagian besar Al Aqsa, dua
tahun kemudian Khalifah Fatimiyyah Ali Azh Zhahir membangunnya kembali.
Tahun
1099 ketika tentara Salib menaklukkan Yerusalem, masjid ini dijadikan sebagai
istana dan gereja. Namun fungsinya sebagai masjid kembali seperti semula
setelah Shalahuddin merebut kembali kota tersebut. Selanjutnya masjid ini
direnovasi oleh para penguasa muslim seperti Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah,
Majelis Tinggi Islam dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di
bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini berada di bawah perwalian lembaga
wakaf islam pimpinan orang Palestina.
Tragedi Pembakaran Masjid Al Aqsa
Namun, Allah SWT telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan
melindunginya, sehingga tanpa adanya mereka, api bisa dipadamkan.
Setelah itu orang-orang Yahudi pura-pura mengadili Rohan. Lucunya,
Rohan mengklaim bahwa ia diutus oleh Allah untuk melakukan pembakaran itu,
sesuai dengan berita dari Kitab Zakaria. Kemudian yang menyedihkan,Yahudi membebaskan Rohan dengan mengatakan bahwa ia ‘gila’. Atas alasan itu Rohan tidak bisa dituntut atas
perbutannya.
Karena insiden itu negara-negara
Islam di seluruh dunia kemudian bangkit mempertahankan tempat suci itu dengan
membentuk Organisasi Konferensi Islam(OIC) dan mengecam perbuatan
keji terhadap Al-Aqsa.
Tragedi tersebut merupakan catatan sejarah yang paling menyedihkan
dalam sejarah umat Islam. Masjid Al-Aqsa yang begitu suci itu dihina sedemikian
rupa. Begitulah nasib tanah suci umat Islam yang ketiga, setelah dihuni oleh
rejim Zionis.
Tidak sampai di situ saja. Israel
terus berusaha menghancurkan Al Aqsa dengan berbagai cara, seperti dengan dalih
ingin mencari dinding sejarah yang tertimbun di bawah tanah, mereka melakukan
penggalian di selatan kompleks Masjid Al Aqsa. Terkait hal ini anggota parlemen
Palestina mengingatkan bahwa penggalian itu bagian dari proyek Zionis yang
ingin mengubah identitas Arab Yerusalem, mengusir penduduk asli dan menjadi
sebuah Kota Yahudi.
Israel juga membangun Taman Talmud
dan Al Kitab sebagai upaya untuk mengelabui umat islam. Taman-taman tersebut
diperluas hingga ke bagian timur-selatan perbatasan Masjid Al Aqsa di sepanjang
Kota Silwan dan lembah Sawwanah. Di bagian utara antara Bab Al A'moud dan Bab
Al Sahera.
Mereka juga membangun jalan-jalan dan
trotoar yang menghubungkan ke Taman Al Kitab tersebut. Proyek tersebut
dimobilisasi oleh sejumlah besar tenaga kerja ahli yang menggunakan teknologi
tinggi untuk tujuan Yahudi-Israel dari berbagai sumber.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar