Riska Fajrul Ummi

Selamat Datang di riskafajrulummi.blogspot.com Semoga Apa Yang Ada Di Sini Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Semuanya. Terimakasih

Riska Fajrul Ummi

Berbuatlah Untuk Duniamu Seakan Akan Engkau Hidup Selamanya, Dan Berbuatlah Untuk Akhiratmu Seakan akan Engkau Meninggal Esok

Riska Fajrul Ummi

Tak Akan Ada Yang Sia-Sia Dari Sebuah Kebaikan

Riska Fajrul Ummi

Ilmu Merupakan Kunci Sukses Menjalani Kehidupan Dunia Dan Akhirat

Riska Fajrul Ummi

Uang Bukan segalanya dalam kehidupan ini. Justru waktulah yang sangat berarti dan harus di manfaatkan sebaik mungkin.

Rabu, 17 Juli 2013

Tulang Rusuk (Puisi)

Goresan Pena : Riska Fajrul Ummi


Cahaya mentari pagi menyelimuti keheningan ini
Kicauan burung seakan menggelitik di telinga
Bersama embun pagi yang membasahi rerumputan
Desahan anginpun seakan sirih menyapa

Tertegup dari dudukku
Aku teringat sebuah nama
Nama seorang insan seberang negeri
yang pernah tertegur di arungan samudra

Entah kenapa hatiku terus memikirkannya
Bahkan denyut nadi ini seakan bekejar kejaran di saat mengingatnya
Dan kerinduan ini pun segera ku tenggelamkan
dalam kesunyian mencoba alihkan fikir

Ya ukhty, kesantunanmu seakan penyejuk hati
kau teramat indah untuk di sakiti
Aku memang menyimpan getaran hati
Tapi kan kukubur untuk menjaga keahsahan silaturrahmi ini

Engkau tak di cipakan untuk di alasi
Engkau tak pula diciptakan untuk dijunjung
Tapi engkau tercipta sebagai pelengkap
yang dekat di hati untuk di sayangi

Aku percaya, jika engkau adalah tulang rusukku
Allah SWT pasti akan mempertemukan kita lagi
Namun jika tidak
Izinkan aku untuk dapat menjadi saudaramu

Semoga saja engkau selalu dalam lindungan-Nya
di jauhi dari marabahaya
Semoga engkau diberikan seorang pendamping yang baik pula
Barakallahufiki

Sabtu, 13 Juli 2013

Marhaban Ya Ramadhan


Marhaban Ya Syahri Ramadhan Ikhwa Fillah
Selamat menyambut bulan yang penuh keberkahan dan Kemuliaan ini
mungkin postingan ini agak telat, ya Ramadhan nya aja udah berlalu beberapa hari
Tapi gak apa lah *hehehhe

Nah, para sahabat pasti suddah tahu bahwa Ramadhan adalah bulan yang paling di tunggu tunggu oleh seluruh Ummat Muslim tentunya :D
Bulan yang penuh kemuliaan dan setiap amal kebajikan pasti akan di lipat gandakan pahalanya
Wah Subhanallah sekali ya ^^

Allah SWT Maha Bijaksana lagi Maha Mulia
Beliau masih memberikan kesempatan bagi kita untuk menjumpai bulan Ramadhan kali ini dan berburu segala keberkahan yang ada
Dan untuk bahan renungan saja sejenak
Mari kita ingat kembali berapa banyak insan yang telah lalui Ramadhan tahun lalu bersama dengan kita namun tahun ini mereka tlah tiada? 
Apakah mungkin tahun depan malah kita yang akan menyusul mereka? 
Akankah ini menjadi Ramadhan terakhir bagi kita? 
Jangankan tahun depan, esok haripun tak ada yang dapat menjamin apakah kita masih sanggup bernafas atau tidak. 
Sungguh hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui
Pergunakanlah kesempatan yang masih Allah SWT berikan dengan sebaik mungkin, jangan sampai penyesalan yang akan hiasi sanubari hati kita nantinya

setiap waktu yang Allah SWT berikan jangan sampai kita sia siakan, jangan menunggu waktu sempit saat masih ada waktu lapang
Ibnu Qayyim pernah berkata dalam Alfuwaid :

"Menyianyiakan waktu jauh lebih parah daripada kematiaan. Karena menyianyiakan waktu dapat memisahkan seorang hamba dari (Mengingat) Allah SWT dan Kehidupan Akhirat. Sedangkan kematian hanya memisahkan seorang insan dengan Kehidupan Dunia dan para penghuninya" (Ibn Qayyim)

Nah, setelah mengetahui berapa pentingnya waktu bagi kita, maka jangan pernah sia-siakan kesempatan yang masih Allah SWT anugerahkan kepada kita :)
Lakukanlah yang terbaik dan Fastabiqul Khairat, raihlah berkah Ramadhan serta siapkan diri menuju hari kemenangan nantinya dengan mengoyong ribuan berkah 
Sekali lagi Marhaban Ya Ramadhan :D
Taqabbalahhu minna waminkum ^^

Putri-Putri Baginda Rasulullah SAW


1. ZAINAB
Zainab adalah putri pertama Rasulullah SAW., dari khadijah binti khuwalid. Ketika usianya sudah cukup untuk menikah, Rasulullah SAW., menikahkannya dengan Abul ‘As Ibn Rabi’ putra bibinya dari pihak ibu yaitu Hallah binti khuwalid. Abul ‘As adalah pemuda terhormat di kaumnya. Dari pernikahan itu lahirlah Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika bayi.

Ketika Muhammad SAW., diangkat sebagai Rasul yang membawa agama islam, zainab segera mengikutinya. Ketika itu Abul ‘As sedang berdagan ke Syam. Ketika kembali, Zainab segera mengabarkan tentang kenabian ayahnya. “Kanda, ayahku menerima wahyu Allah SWT. Sekarang aku dan keluargaku  mengikuti agama ayahku, Muhammad SAW,” kata Zainab. Abul ‘As terdiam. “Zainab aku tidak bisa mengikuti agama ayahmu. Apa kata kaumku kalau mereka tahu aku mengikuti agama istriku,” kata Abul ‘As.
Zainab sedih. Tak henti hentinya ia berdo’a kepada Allah agar dibukakan mata hati suaminya. Ketika terjadi peristiwa hijrah, Zainab tidak ikut. Ia berharap suaminya berubah pikiran. Zainab ingin sekali hijrah bersama suaminya.

Terjadilah perang Badar. Suaminya berada di pihak kafir Quraisy. Sedangkan ayahnya memimpin pasukan kaum muslim. Zainab harap-harap cemas menunggu berita suaminya. Ketika perang selesai, Zainab mendapat kabar, bahwa suaminya ditahan oleh kaum muslim. Zainab lalu mengiring kalung Onix Safir  hadiah pernikahan dari ibunya Khadijah sebagai tebusan.

Rasulullah SAW mendengar berita itu. Rasulullah SAW melihat seuntai kalung milik putrinya yang merupakan hadiah pernikahan dari ibunya Khadijah. Rasulullah SAW, menangis memandangi kalung itu. Ia teringat akan Khadijah istrinya yang mulia. Yang teramat dikasihi.

“Kalau saja kalian bisa membebaskan Abul ‘As tanpa tebusan kalung ini lakukanlah” Kata Rasulullah SAW

Para sahabat tahu betapa sedih hati Rasulullah SAW. Para sahabat juga tahu betapa dalam cinta Zainab kepada Abul ‘As. Para sahabat membebaskan Abul ‘As dan mengembalikan kalung itu kepada Zainab.

“Abul ‘As. Engkau kami bebaskan. Zainab istrimu yang telah menebusnya. Akan tetapi ada satu permintaan, izinkan Zainab tinggal bersama kami,” kata rasulullah SAW

“Baiklah” kata Abul ‘As.

Abul ‘As kembali ke Mekkah. Ia mengabarkan permintaan Rasulullah SAW., kepada Zainab.

“Dengan berat hati kita harus berpisah Abul ‘As. Kita berpisah kaarena Allah SWT belum membukakan pintu hatimu untuk Islam” Kata Zainab Kepada Suaminya.

Maka berangkatlah Zainab ke Madinah bersama dengan putrinya. Jalan yang panjang dan penuh bahaya dilalui dengan tabah. Atas pertolongan Allah SWT, zainab tiba di Madinah dengan selamat. Abul ‘As sedih berpisah dengan istri dan anaknya. Dengan berat hati Abul ‘As pergi ke Syria bersama kafilah Quraisy.
Jauh di Madinah, seorang wanita cantik, putri orang terbaik di Dunia tak henti hentinya berdo’a. Zainab selalu mendo’akan suaminya agar Allah membukakan hatinya memeluk agama Islam. Dan dalam pengembaraannya, Abul ‘As teringat akan istrinya. Ia menuliskan dalam sebuah Syair.

Aku teringat Zainab ketika dia bersandar di rambu jalan
Aku berkata kepada orang yang tinggal di kota Haram, ‘Air untuk putri al-Amin’. Semoga Allah memberkatinya. Tinggi budinya, dan semua suami memujinya

Abul ‘As dan kafilahnya kembali dari Syria. Kaum muslim menahannya karena mereka memasuki kaum muslim tanpa izin. Termasuk di dalamnya adalah abul ‘As. Sebelum subuh tiba Abul ‘As menemui Zainab. Ia meminta perlindungannya. Zainab pun segera ke masjid.

“Aku member jaminan kepada Abul ‘As ibn Rabi,” kata Zainab usai shalat subuh.
“Wahai Kaumku apakah kalian mendengar? Bebaskan Abul ‘As dan kafilahnya. Zainab binti Rasulullah SAW yang menjadi jaminannya” kata Rasulullah SAW.

Abul ‘As dan kafilahnya diizinkan memasuki kota madinah
Pada saat itu, turunlah Firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab yang artinya :

“Jadi apabila seseorang perempuan masuk Islam sebelum suaminya, maka suaminya itu tidak berhak lagi atas dirinya kecuali jika mereka menikah kembali. Masuknya perempuan ke dalam Islam sama artinya dengan bercerai”

Zainab lalu menemui ayahnya.
“Ayah, aku ingin kembali kepada kepada Abul ‘As,” kata Zainab
“Dia tidak halal lagi untukmu. Kamu boleh kembali bila ia telah memeluk Islam” kata Rasulullah SAW.

Kesetiaan Zainab diuji lagi. Abul ‘As harus kembali ke Mekkah untuk menyelesaikan segala urusannya. Setelah hampir dua tahun, Abul ‘As hijrah ke Madinah. Pada tahun ke-7 Hijriah di bulan Muharram, Abul ‘As hijrah ke Madinah dan menyatakan masuk Islam. Betapa bahagia hati Zainab, Allah SWT mengabulkan doanya yang tulus untuk suaminya.

Rasulullah SAW., lalu menikahkan kembali Zainab dengan Abul ‘As dengan mahar baru. Keduanya berkumpul kembali setelah bertahun tahun berpisah. Allah SWT memberikan buah kesabaran Zainab dengan dikembalikan suaminya dalam keadaan muslim.


Allah SWT Maha Tahu. Allah SWT Maha Berkehendak. Ternyata masa bahagia Zainab tidak berlangsung lama. Pada tahun ke-8 Hijriah Zainab sakit. Pada saat itu pula ajal Zainab tiba. Ia meninggal pada tahun itu juga. Ummu Aiman, Ummu Salamah, dan Saudah binti Zum’ah memandikan jenazah Zainab putri Rasulullah SAW. Zainab kembali kepada Allah SWT dengan memberikan tauladan yang amat berharga. Kesabaran, kesetiaan seorang istri yang tiada bandingnya.

2. RUQAYYAH
Ruqayyah adalah puri kedua Rasulullah SAW dari Khadijah. Ruqayyah tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah. Ketika usia sudah menginjak remaja. Keluarga Banu Hasyim hendak menyambung tali silaturrahmi dengan keluarga Muhammad SAW. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi pernikahan Zainab dengan Abul ‘As putra dari Banu Khuwailid.

Keluarga Abdul Uzza atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab, adalah keluarga kaya dan terhormat. Untuk menjaga martabatnya,  ereka bermaksud menikahkan putranya Uthbah Ibn Abu Lahab dengan Ruqayyah. Muhammad SAW yang bijak menerima lamaran itu.

Maka pernikahan Ruqayyah dengan Uthbah dengan dasar kesamaan derajat bukan cinta kasih sebagaimana Zainab dengan Abul ‘As. Setelah menikah, Ruqayyah tinggal bersama mertuanya Ummu Jamil. Putri Muhammad SAW yang pendiam itu harus berhadapan dengan mertua yang kasar dan tamak. Setiap hari, Ummu jamil selalu mencari kesalahan menantunya. Ruqayyah tidak pernah menceritakan perlakuan ibu mertuanya kepada ayah-ibunya. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih sayangnya.

Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Kala itu Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT. Abu Jamil dan Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi. Mereka lalu membujuk anaknya untuk menceraikan Ruqayyah.

“Ceraikan anak Muhammad. Kembalikan ke rumah orang tuanya, biar Muhammad tahu rasa. Masa ia menghina Tuhan nenek moyang kita” kata Ummu Jamil

Uthbah mengikuti saran ibunya. Ruqayyah dikembalikan kepada keluarganya. Betapa lega hati Ruqayyah berkumpul kembali bersama orang orang yang ia kasihi. Akan tetapi keadaan saat itu telah berubah.keluarga Nabi Muhammad SAW tidak lagi hidup tenang. Kaum kafir Quraisy terus mengancam. Pada saat itu turunlah firman Allah SWT yang artinya :

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” (Q.S Al-Lahab : 1)

Ummu Jamil marah mendengar berita tentang turunnya ayat itu. Dia ingin membunuh Rasulullah SAW. Atas perlindungan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW selamat dari kejaran Ummu Jamil. Dakwah islam terus mendapatkan cobaan. Untuk meringankan hati Rasulullah SAW., Usman ibn Affan, bangsawan Quraisy yang kaya meminang Ruqayyah. Hal ini menambah rasa sakit hati kaum Quraisy.

“Ya Rasulullah, aku ingin mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat dengan menjadi menantumu” kata Usman.

Rasulullah SAW menerima lamaran Usman. Ruqayyah lalu dinikahkan dengan usman. Dakwah kaum muslimin semakin mendapat tekanan. Nabi Muhammad SAW merelakan ummatnya untuk hijrah ke Habbasyah. Di sana ada seseorang raja Najasy, yang baik hati. Mereka bersedia menerima kaum muslim. Maka hijrahlah Usman dan Ruqayyah ke Habbasyah.

Dengan sedih, Ruqayyah meninggalkan keluarganya. Akan tetapi, dakwah islam mengharuskan mereka berpisah. Ruqayyah menerima dengan sabar dan ikhlas. Di Habbasyah, Ruqayyah melahirkan putra pertamanya, akan tetapi putranya meninggal. Tak lama kemudian Allah SWT memberikan anak laki laki yang di beri nama Abdullah ibn Usman. Ketika Umar Ibn Khattab dan Hamzah Ibn Abdul Muthalib memeluk Islam, kaum muslimin yang di Habbasyah kembali ke Mekkah. Ruqayyah dan usman bersama bayi mereka ikut pula dalam rombongan itu. Kerinduan kepada kampong halaman dan orang-orang yang dicintai memberikan semangat yang besar.

Setibanya di Mekkah, Ruqayyah menuju rumahnya. Di sana tinggal Ummi Kalsum dan adiknya Fatimah. Mereka bertiga berpelukan menumpahkan kerinduan yang amat dalam.

“Ummi Kalsum, Fathimah, dimana Ayah?” Tanya Ruqayyah.
“Ayah dalam keadaan baik baik,” kata Ummi Kalsum.
“Lalu dimana Ibu?” Tanya Ruqayyah.

Kedua adiknya terdiam. Ruqayyah menangkap ada peristiwa besar telah menimpa keluarganya. Ruqayyah segera ke kamar ibunya. Dia tidak menemukan siapa-siapa. Ruqayyah tahu bahwa ibunya telah tiada. Tangisnya kembali tumpah, dan tangisan itu baru berhenti ketika tangan lembut ayahnya mengusap bahunya.

“Semua yang hidup akan kembali,” Kata Nabi Muhammad SAW menenangkan hati putrinya.

Waktu terus berlalu. Kaum muslim hijrah ke Madinah. Ruqayyah dan suaminya turut serta. Di Madinah, Ruqayyah hidup bahagia bersama suami dan anaknya. Masa indah itu tidak berlangsung lama. Ketika berusia dua tahun Abdullah sakit dan meninggal. Ruqayyah sedih sekali, dan setelah itu ia tidak melahirkan anak lagi.
Ketika itu bulan Ramadhan, tuujuh belas bulan setelah hijrah kaum muslim mempersiapkan perang badar. Ruqayyah jatuh sakit.

“ya Utsman, jagalah putriku. Rawatlah ia” pesan Rasulullah SAW
“baik, ya Rasulullah,” kata Ustman.

Ketika terjadi perang badar Ruqayyah meninggal di pangkuan suaminya. Utsman sangat sedih. Ruqayyah istri yang tabah dan setia itu pergi untuk selama-lamanya.

Utsman mengutus Zaid Ibn Haritsah untuk mengabarkan berita itu kepada Rasulullah SAW di Badar. Ketika pasukan kaum muslim kembali ke Madinah, Ruqayyah telah dimakamkan. Dialah putri Rasulullah SAW yang pertama meninggal. Rasulullah SAW sangat sedih. Demikian juga dengan kaum muslim. Umar ibn Khattab pun ikut meneteskan air mata.

“Biarkan Umar menangis. Tapi hati-hatilah bisikan setan. Sesungguhnya semua yang hidup akan kembali kepada Allah SWT” kata Rasulullah SAW

Tampak pula Fathimah putri bungsu Rasulullah SAW yang menangis di ujung makam kakaknya. Rasulullah SAW menghapus air mata putrinya dengan ujung bajunya.


Demikianlah Ruqayyah yang hidup dalam waktu yang sangat singkat. Ketabahannya dalam mengemban amanah Allah SWT adalah tauladan yang tidak pernah usang.

3. UMMI KALSUM
Ummi kalsum adalah putri ketiga Rasulullah SAW dari Khadijah. Sebelum masa kenabiannya ia menikah dengan Utaybah Ibn Abu Lahab. Sebelum tinggal di rumah suaminya, Allah SWT mengutus Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT. Pada saat itu, Abu Lahab meminta putranya membatalkan pernikahannya. Utaybah mengikuti perintah ayahnya. Maka jadilah Ummi kalsum janda. Khadijah dengan sabar menghibur putrinya. Ya, pada masa itu pembatalan pernikahan adalah aib yang memalukan.

“Anakku, Allah SWT akan menggantikan yang lebih baik.” Kata Khadijah kepada putrinya.

Ketika itu turunlah Surat Al-Lahab ayat 1 yang artinya :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa ”  (Q.S Al-Lahab : 1)

Ummi kalsum tidak sedih lagi. Dengan mantap ia bersama saudara dan ibunya memeluk Islam. Dan ketika itu Allah SWT membukakan hati orang-orang Yastrib untuk menerima kaum muslim. Tekanan kaum kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Mereka memboikot kaum muslim. Khadijah yang telah renta meninggal dan Ummi Kalsum semakin sedih.

Rasulullah SAW lalu menikah dengan Saudah binti Zum’ah, janda yang ditinggal suaminya ketika kembali dari Habbasyah. Bersama dengan saudah dan Fathimah, Ummi Kalsum hijrah ke Madinah. Ketika terjadi perang badar, Ruqayyah kakaknya meninggal karena sakit. Rasulullah SAW lalu menikahkan Utsman ibn Affan suami Ruqayyah dengan Ummi Kalsum. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah.

Ummi Kalsum dan Utsman hidup bahagia. Akan tetapi Allah SWT juga tidak memberikan putra. Pada tahun ke-9 Hijriyah Ummi kalsum jatuh sakit. Ia meninggal pada tahun itu pula dan Rasulullah SAW tampak sedih.

“kalau saja aku punya sepuluh anak perempuan, aku akan menikahkan dengan Ustman” kata Rasulullah SAW.

Kaum muslim menyambut engan duka cita yang amat dalam atas meninggalnya Ummi Kalsum. Ummu Atiyyah, Safiyyah binti Abdul Muthalib san Asma binti Umays memandikan jenazah Ummi kalsum. Mereka menempatkanjenazahjnya pada sebuah keranda.

Rasulullah SAW tampak menitikkan air mata ketika memakamkan Ummi Kalsum. Dia adalah putri Rasulullah SAW ketiga yang meninggal. Dia meninggal tidak lama setelah Zainab putri pertama Rasulullah  SAW.

4. FATHIMAH AZ-ZAHRA
Pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri ke 4 dari anak-anak Rasulullah SAW, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Kelahiran Fahimah disambut gembira oleh Rasulullahu SAW dengan memberikan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).

Ia putri yang mirip dengan ayahnya, ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.

Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathimah dan kakaknya Ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah SAW menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminag Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut. Lalu Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya, 

“Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”
"Tidak ada ya Rasulullah,” jawabnya. 
“Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,”  Tanya Rasullah SAW lagi. 
“ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawab Ali. 
“Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata beliau.

Lalu Ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual  kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.

Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al- Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H.

Rasullah sangat menyayangi Fathimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fathimah kemudian baru menemui istri-istrinya. Aisyah berkata ,

” Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fathimah, jika ia dating mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fathimah bila Rasulullah datang mengunjunginya.”.

Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar: 
”Sungguh Fathimah bagian dariku, Siapa yang membuatnya marah berarti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan, ”Fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.
                        
Setelah Rasulullah SAW menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fathimah, beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata,” Selamat datang wahai putriku”
Lalu Beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga Fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala Fathimah sedih lalu Beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fathimah tersenyum.

Takala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu Fathimah menjawab,” Saya tak ingin membuka rahasia”
Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fathimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dan tersenyum. Lalu Fathimah menjawab,

” Adapun yang Beliau kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qura’an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Beliau berkata “Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku.”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat Beliau membisikan yang kedua kali, Beliau berkata,” Wahai Fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita-wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama  dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tertawa.

Takala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Fathimah jatuh sakit, namaun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.


Subhanallah, betapa hebat dan tegarnya sosok Putri-putri Rasulullah SAW. semoga kita semua dapat menjadikan mereka sebagai cerminan dalam hidup di dunia ini. Amin Ya Rabbal  'Alamin

Dikutip dari : Seri tokoh Muslimah."Putri-Putri Rasulullah ".oleh Sumarti M. Thahir.Terbitan tahun 2002. Penerbit PT Citra Putra Bangsa.Jakarta dan Di sini


Ummi Kalsum Putri Rasulullah SAW Yang Sabar

Ummi kalsum adalah putri ketiga Rasulullah SAW dari Khadijah. Sebelum masa kenabiannya ia menikah dengan Utaybah Ibn Abu Lahab. Sebelum tinggal di rumah suaminya, Allah SWT mengutus Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT. Pada saat itu, Abu Lahab meminta putranya membatalkan pernikahannya. Utaybah mengikuti perintah ayahnya. Maka jadilah Ummi kalsum janda. Khadijah dengan sabar menghibur putrinya. Ya, pada masa itu pembatalan pernikahan adalah aib yang memalukan.

“Anakku, Allah SWT akan menggantikan yang lebih baik.” Kata Khadijah kepada putrinya.

Ketika itu turunlah Surat Al-Lahab ayat 1 yang artinya :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa ”  (Q.S Al-Lahab : 1)

Ummi kalsum tidak sedih lagi. Dengan mantap ia bersama saudara dan ibunya memeluk Islam. Dan ketika itu Allah SWT membukakan hati orang-orang Yastrib untuk menerima kaum muslim. Tekanan kaum kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Mereka memboikot kaum muslim. Khadijah yang telah renta meninggal dan Ummi Kalsum semakin sedih.

Rasulullah SAW lalu menikah dengan Saudah binti Zum’ah, janda yang ditinggal suaminya ketika kembali dari Habbasyah. Bersama dengan saudah dan Fathimah, Ummi Kalsum hijrah ke Madinah. Ketika terjadi perang badar, Ruqayyah kakaknya meninggal karena sakit. Rasulullah SAW lalu menikahkan Utsman ibn Affan suami Ruqayyah dengan Ummi Kalsum. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah.

Ummi Kalsum dan Utsman hidup bahagia. Akan tetapi Allah SWT juga tidak memberikan putra. Pada tahun ke-9 Hijriyah Ummi kalsum jatuh sakit. Ia meninggal pada tahun itu pula dan Rasulullah SAW tampak sedih.

“kalau saja aku punya sepuluh anak perempuan, aku akan menikahkan dengan Ustman” kata Rasulullah SAW.

Kaum muslim menyambut engan duka cita yang amat dalam atas meninggalnya Ummi Kalsum. Ummu Atiyyah, Safiyyah binti Abdul Muthalib san Asma binti Umays memandikan jenazah Ummi kalsum. Mereka menempatkanjenazahjnya pada sebuah keranda.

Rasulullah SAW tampak menitikkan air mata ketika memakamkan Ummi Kalsum. Dia adalah putri Rasulullah SAW ketiga yang meninggal. Dia meninggal tidak lama setelah Zainab putri pertama Rasulullah  SAW. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik baginya. AMIN


Dikutip dari : Seri tokoh Muslimah."Putri-Putri Rasulullah ".oleh Sumarti M. Thahir.Terbitan tahun 2002. Penerbit PT Citra Putra Bangsa.Jakarta

Ruqayyah Putri Rasulullah SAW Yang Tabah

Ruqayyah adalah puri kedua Rasulullah SAW dari Khadijah. Ruqayyah tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah. Ketika usia sudah menginjak remaja. Keluarga Banu Hasyim hendak menyambung tali silaturrahmi dengan keluarga Muhammad SAW. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi pernikahan Zainab dengan Abul ‘As putra dari Banu Khuwailid.

Keluarga Abdul Uzza atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab, adalah keluarga kaya dan terhormat. Untuk menjaga martabatnya,  ereka bermaksud menikahkan putranya Uthbah Ibn Abu Lahab dengan Ruqayyah. Muhammad SAW yang bijak menerima lamaran itu.

Maka pernikahan Ruqayyah dengan Uthbah dengan dasar kesamaan derajat bukan cinta kasih sebagaimana Zainab dengan Abul ‘As. Setelah menikah, Ruqayyah tinggal bersama mertuanya Ummu Jamil. Putri Muhammad SAW yang pendiam itu harus berhadapan dengan mertua yang kasar dan tamak. Setiap hari, Ummu jamil selalu mencari kesalahan menantunya. Ruqayyah tidak pernah menceritakan perlakuan ibu mertuanya kepada ayah-ibunya. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih sayangnya.

Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Kala itu Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT. Abu Jamil dan Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi. Mereka lalu membujuk anaknya untuk menceraikan Ruqayyah.

“Ceraikan anak Muhammad. Kembalikan ke rumah orang tuanya, biar Muhammad tahu rasa. Masa ia menghina Tuhan nenek moyang kita” kata Ummu Jamil

Uthbah mengikuti saran ibunya. Ruqayyah dikembalikan kepada keluarganya. Betapa lega hati Ruqayyah berkumpul kembali bersama orang orang yang ia kasihi. Akan tetapi keadaan saat itu telah berubah.keluarga Nabi Muhammad SAW tidak lagi hidup tenang. Kaum kafir Quraisy terus mengancam. Pada saat itu turunlah firman Allah SWT yang artinya :

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” (Q.S Al-Lahab : 1)

Ummu Jamil marah mendengar berita tentang turunnya ayat itu. Dia ingin membunuh Rasulullah SAW. Atas perlindungan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW selamat dari kejaran Ummu Jamil. Dakwah islam terus mendapatkan cobaan. Untuk meringankan hati Rasulullah SAW., Usman ibn Affan, bangsawan Quraisy yang kaya meminang Ruqayyah. Hal ini menambah rasa sakit hati kaum Quraisy.

“Ya Rasulullah, aku ingin mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat dengan menjadi menantumu” kata Usman.

Rasulullah SAW menerima lamaran Usman. Ruqayyah lalu dinikahkan dengan usman. Dakwah kaum muslimin semakin mendapat tekanan. Nabi Muhammad SAW merelakan ummatnya untuk hijrah ke Habbasyah. Di sana ada seseorang raja Najasy, yang baik hati. Mereka bersedia menerima kaum muslim. Maka hijrahlah Usman dan Ruqayyah ke Habbasyah.

Dengan sedih, Ruqayyah meninggalkan keluarganya. Akan tetapi, dakwah islam mengharuskan mereka berpisah. Ruqayyah menerima dengan sabar dan ikhlas. Di Habbasyah, Ruqayyah melahirkan putra pertamanya, akan tetapi putranya meninggal. Tak lama kemudian Allah SWT memberikan anak laki laki yang di beri nama Abdullah ibn Usman. Ketika Umar Ibn Khattab dan Hamzah Ibn Abdul Muthalib memeluk Islam, kaum muslimin yang di Habbasyah kembali ke Mekkah. Ruqayyah dan usman bersama bayi mereka ikut pula dalam rombongan itu. Kerinduan kepada kampong halaman dan orang-orang yang dicintai memberikan semangat yang besar.

Setibanya di Mekkah, Ruqayyah menuju rumahnya. Di sana tinggal Ummi Kalsum dan adiknya Fatimah. Mereka bertiga berpelukan menumpahkan kerinduan yang amat dalam.

“Ummi Kalsum, Fathimah, dimana Ayah?” Tanya Ruqayyah.
“Ayah dalam keadaan baik baik,” kata Ummi Kalsum.
“Lalu dimana Ibu?” Tanya Ruqayyah.

Kedua adiknya terdiam. Ruqayyah menangkap ada peristiwa besar telah menimpa keluarganya. Ruqayyah segera ke kamar ibunya. Dia tidak menemukan siapa-siapa. Ruqayyah tahu bahwa ibunya telah tiada. Tangisnya kembali tumpah, dan tangisan itu baru berhenti ketika tangan lembut ayahnya mengusap bahunya.

“Semua yang hidup akan kembali,” Kata Nabi Muhammad SAW menenangkan hati putrinya.

Waktu terus berlalu. Kaum muslim hijrah ke Madinah. Ruqayyah dan suaminya turut serta. Di Madinah, Ruqayyah hidup bahagia bersama suami dan anaknya. Masa indah itu tidak berlangsung lama. Ketika berusia dua tahun Abdullah sakit dan meninggal. Ruqayyah sedih sekali, dan setelah itu ia tidak melahirkan anak lagi.
Ketika itu bulan Ramadhan, tuujuh belas bulan setelah hijrah kaum muslim mempersiapkan perang badar. Ruqayyah jatuh sakit.

“ya Utsman, jagalah putriku. Rawatlah ia” pesan Rasulullah SAW
“baik, ya Rasulullah,” kata Ustman.

Ketika terjadi perang badar Ruqayyah meninggal di pangkuan suaminya. Utsman sangat sedih. Ruqayyah istri yang tabah dan setia itu pergi untuk selama-lamanya.

Utsman mengutus Zaid Ibn Haritsah untuk mengabarkan berita itu kepada Rasulullah SAW di Badar. Ketika pasukan kaum muslim kembali ke Madinah, Ruqayyah telah dimakamkan. Dialah putri Rasulullah SAW yang pertama meninggal. Rasulullah SAW sangat sedih. Demikian juga dengan kaum muslim. Umar ibn Khattab pun ikut meneteskan air mata.

“Biarkan Umar menangis. Tapi hati-hatilah bisikan setan. Sesungguhnya semua yang hidup akan kembali kepada Allah SWT” kata Rasulullah SAW

Tampak pula Fathimah putri bungsu Rasulullah SAW yang menangis di ujung makam kakaknya. Rasulullah SAW menghapus air mata putrinya dengan ujung bajunya.


Demikianlah Ruqayyah yang hidup dalam waktu yang sangat singkat. Ketabahannya dalam mengemban amanah Allah SWT adalah tauladan yang tidak pernah using. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisinya. AMIN. 

Dikutip dari : Seri tokoh Muslimah."Putri-Putri Rasulullah ".oleh Sumarti M. Thahir.Terbitan tahun 2002. Penerbit PT Citra Putra Bangsa.Jakarta

Zainab Putri Rasulullah SAW Yang Setia

Zainab adalah putri pertama Rasulullah SAW., dari khadijah binti khuwalid. Ketika usianya sudah cukup untuk menikah, Rasulullah SAW., menikahkannya dengan Abul ‘As Ibn Rabi’ putra bibinya dari pihak ibu yaitu Hallah binti khuwalid. Abul ‘As adalah pemuda terhormat di kaumnya. Dari pernikahan itu lahirlah Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika bayi.

Ketika Muhammad SAW., diangkat sebagai Rasul yang membawa agama islam, zainab segera mengikutinya. Ketika itu Abul ‘As sedang berdagan ke Syam. Ketika kembali, Zainab segera mengabarkan tentang kenabian ayahnya. “Kanda, ayahku menerima wahyu Allah SWT. Sekarang aku dan keluargaku  mengikuti agama ayahku, Muhammad SAW,” kata Zainab. Abul ‘As terdiam. “Zainab aku tidak bisa mengikuti agama ayahmu. Apa kata kaumku kalau mereka tahu aku mengikuti agama istriku,” kata Abul ‘As.
Zainab sedih. Tak henti hentinya ia berdo’a kepada Allah agar dibukakan mata hati suaminya. Ketika terjadi peristiwa hijrah, Zainab tidak ikut. Ia berharap suaminya berubah pikiran. Zainab ingin sekali hijrah bersama suaminya.

Terjadilah perang Badar. Suaminya berada di pihak kafir Quraisy. Sedangkan ayahnya memimpin pasukan kaum muslim. Zainab harap-harap cemas menunggu berita suaminya. Ketika perang selesai, Zainab mendapat kabar, bahwa suaminya ditahan oleh kaum muslim. Zainab lalu mengiring kalung Onix Safir  hadiah pernikahan dari ibunya Khadijah sebagai tebusan.

Rasulullah SAW mendengar berita itu. Rasulullah SAW melihat seuntai kalung milik putrinya yang merupakan hadiah pernikahan dari ibunya Khadijah. Rasulullah SAW, menangis memandangi kalung itu. Ia teringat akan Khadijah istrinya yang mulia. Yang teramat dikasihi.

“Kalau saja kalian bisa membebaskan Abul ‘As tanpa tebusan kalung ini lakukanlah” Kata Rasulullah SAW

Para sahabat tahu betapa sedih hati Rasulullah SAW. Para sahabat juga tahu betapa dalam cinta Zainab kepada Abul ‘As. Para sahabat membebaskan Abul ‘As dan mengembalikan kalung itu kepada Zainab.

“Abul ‘As. Engkau kami bebaskan. Zainab istrimu yang telah menebusnya. Akan tetapi ada satu permintaan, izinkan Zainab tinggal bersama kami,” kata rasulullah SAW

“Baiklah” kata Abul ‘As.

Abul ‘As kembali ke Mekkah. Ia mengabarkan permintaan Rasulullah SAW., kepada Zainab.

“Dengan berat hati kita harus berpisah Abul ‘As. Kita berpisah kaarena Allah SWT belum membukakan pintu hatimu untuk Islam” Kata Zainab Kepada Suaminya.

Maka berangkatlah Zainab ke Madinah bersama dengan putrinya. Jalan yang panjang dan penuh bahaya dilalui dengan tabah. Atas pertolongan Allah SWT, zainab tiba di Madinah dengan selamat. Abul ‘As sedih berpisah dengan istri dan anaknya. Dengan berat hati Abul ‘As pergi ke Syria bersama kafilah Quraisy.
Jauh di Madinah, seorang wanita cantik, putri orang terbaik di Dunia tak henti hentinya berdo’a. Zainab selalu mendo’akan suaminya agar Allah membukakan hatinya memeluk agama Islam. Dan dalam pengembaraannya, Abul ‘As teringat akan istrinya. Ia menuliskan dalam sebuah Syair.

Aku teringat Zainab ketika dia bersandar di rambu jalan
Aku berkata kepada orang yang tinggal di kota Haram, ‘Air untuk putri al-Amin’. Semoga Allah memberkatinya. Tinggi budinya, dan semua suami memujinya

Abul ‘As dan kafilahnya kembali dari Syria. Kaum muslim menahannya karena mereka memasuki kaum muslim tanpa izin. Termasuk di dalamnya adalah abul ‘As. Sebelum subuh tiba Abul ‘As menemui Zainab. Ia meminta perlindungannya. Zainab pun segera ke masjid.

“Aku member jaminan kepada Abul ‘As ibn Rabi,” kata Zainab usai shalat subuh.
“Wahai Kaumku apakah kalian mendengar? Bebaskan Abul ‘As dan kafilahnya. Zainab binti Rasulullah SAW yang menjadi jaminannya” kata Rasulullah SAW.

Abul ‘As dan kafilahnya diizinkan memasuki kota madinah
Pada saat itu, turunlah Firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab yang artinya :

“Jadi apabila seseorang perempuan masuk Islam sebelum suaminya, maka suaminya itu tidak berhak lagi atas dirinya kecuali jika mereka menikah kembali. Masuknya perempuan ke dalam Islam sama artinya dengan bercerai”

Zainab lalu menemui ayahnya.
“Ayah, aku ingin kembali kepada kepada Abul ‘As,” kata Zainab
“Dia tidak halal lagi untukmu. Kamu boleh kembali bila ia telah memeluk Islam” kata Rasulullah SAW.

Kesetiaan Zainab diuji lagi. Abul ‘As harus kembali ke Mekkah untuk menyelesaikan segala urusannya. Setelah hampir dua tahun, Abul ‘As hijrah ke Madinah. Pada tahun ke-7 Hijriah di bulan Muharram, Abul ‘As hijrah ke Madinah dan menyatakan masuk Islam. Betapa bahagia hati Zainab, Allah SWT mengabulkan doanya yang tulus untuk suaminya.

Rasulullah SAW., lalu menikahkan kembali Zainab dengan Abul ‘As dengan mahar baru. Keduanya berkumpul kembali setelah bertahun tahun berpisah. Allah SWT memberikan buah kesabaran Zainab dengan dikembalikan suaminya dalam keadaan muslim.


Allah SWT Maha Tahu. Allah SWT Maha Berkehendak. Ternyata masa bahagia Zainab tidak berlangsung lama. Pada tahun ke-8 Hijriah Zainab sakit. Pada saat itu pula ajal Zainab tiba. Ia meninggal pada tahun itu juga. Ummu Aiman, Ummu Salamah, dan Saudah binti Zum’ah memandikan jenazah Zainab putri Rasulullah SAW. Zainab kembali kepada Allah SWT dengan memberikan tauladan yang amat berharga. Kesabaran, kesetiaan seorang istri yang tiada bandingnya. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bainya AMIN.

Dikutip dari : Seri tokoh Muslimah."Putri-Putri Rasulullah ".oleh Sumarti M. Thahir.Terbitan tahun 2002. Penerbit PT Citra Putra Bangsa.Jakarta

Jumat, 12 Juli 2013

Batas Waktu Sahur Itu Adalah Adzan Subuh Bukan Imsak !


Ternyata kata Imsak hanya dikenal di Asia Tenggara, kemungkinan yang membuat ajaran Imsak ini berniat baik, agar kita memiliki waktu untuk bersiap diri melaksanakan sholat shubuh di masjid, namun dia lupa bahwa Islam yang diajarkan Nabi sudah sangat sempurna sehingga tidak perlu ditambah atau dikurangi, akibatnya kini banyak umat islam menganggap batas akhir makan sahur adalah Imsak, Rasulallah SAW bersabda :

“Jika salah seorang dari kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makanan), maka janganlah ia meletakkannya hingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya) [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi]

Ibnu Umar berkata, “Alqamah bin Alatsah pernah bersama Nabi sallawahu alaihi wasallam kemudian datang Bilal akan mengumandangkan adzan, kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tunggu sebentar wahai bilal..!, Alqamah sedang makan sahur”
[Hadist ini dihasankan oleh Syaikh Al Albani]


Justru kita sangat disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur sampai mendekati waktu adzan Shubuh sebagaimana Rasulullah SAW yg memulai makan sahur dalam selang waktu pembacaan 50 ayat yg tidak panjang tidak pula pendek sampai waktu adzan shalat Shubuh.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallâhu ‘anhu, “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam kemudian bangkit untuk mengerjakan shalat. Saya (Anas bin Malik yang meriwayatkan dari Zaid,) bertanya, ‘Berapa lama jarak antara keduanya (sahur dan adzan)?’ (Zaid) menjawab, ‘(Sepanjang pembacaan) lima puluh ayat (HR.Bukhari dan Muslim)

Allah SWT juga telah berfirman:

“Dan makan dan minumlah kamu hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam yaitu fajar” (QS. Al Baqarah : 187)


Nah dari beberapa referensi dalil dalil di atas dapat diketahui bahwa batas waktu makan sahur itu adalah saat adzan subuh bukan Imsak. Dan sesungguhnya sesuatu yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW adalah contoh terbaik yang harus diikuti oleh setiap insan manusia. Sebagaimana firman Allah SWT :

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah” (QS. Al Hasyr : 7)

Nah, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah ilmu baru serta memperkaya diri dengan Dalil -dalin yang ada :D
Marhaban Ya Ramadhan Ya Ikhwah Fillah

Rabu, 10 Juli 2013

Buah Zaitun Yang Kaya Manfaat

"Demi buah tiin dan zaitun. Dan Gunung Tursina". (Q.S At-Tiin : 1- 2).


Zaitun yang bahasa ilmiahnya Olea europaea adalah tanaman buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku Oleaceae dan biasa di jadikan symbol perdamaian.

Zaitun mulai berbuah saat berumur lima tahun dan usianya dapat mencapai ribuan tahun, sehingga yang tadinya perdu telah menjadi pohon besar. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun. Distribusinya meliputi daerah-daerah iklim panas sampai iklim sedang.

Zaitun di Dalam Al-Quranul Karim dan Sabda Rasulullah SAW

 "Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Q.S An-Nahl : 10-11)

Allah telah menyebut di dalam Al Quran berkenaan dengan buah zaitun. Ini menunjukkan buah zaitun juga memiliki banyak keistimewaan tersendiri yang jarang diketahui dan diselidiki. Di dalam Al Quran, buah zaitun disebut sebanyak 7 kali di mana sebanyak 2 kali, ia di sebut bersendirian dan 5 kali lagi ia digambarkan dalam Al Quran bersama dengan buah- buahan lain seperti tamar, delima, anggur dan buah tiin. Gambaran ini menunjukkan betapa banyaknya khasiat buah zaitun sepertimana buah- buahan lain yang mendatangkan kebaikan kepada kehidupan semua insan Manusia.

Manfaat  Buah Zaitun
Dunia moden pada hari ini, melalui kajian- kajian sains semasa mengiktiraf khasiat buah zaitun. Minyak zaitun mempunyai nilai yang tinggi baik dalam bidang kesehatan maupun kecantikan.

1. Bidang Kesehatan
Seandainya minyak zaitun diambil sebagai bahan makanan, ia bertindak sebagai penambah zat makanan, mencuci dan membaik pulih perut dan menjadi penawar racun. Ia akan membantu pesakit gastrik dan juga yang mengalami kegagalan fungsi buah pinggang. Jika minyak zaitun diambil sebagai sapuan luaran, ia bertindak sebagai pelicin dan pelembut kepada kulit yang mengalami ekzema dan psoriasis seterusnya dapat meremajakan kulit. Menurut Tarmizi dan Ibn Majah, Nabi Muhamad SAW bersabda,

" Makanlah minyak zaitun, dan sapulah kulitmu dengannya kerana ia datang dari pohon yang diberkati".

Minyak zaitun juga mengandungi asid lemak tidak tepu yang dikelaskan sebagai "monounansaturated" yang mampu merendahkan kolesterol berbahaya di dalam darah. Satu kajian yang telah dijalankan oleh pakar- pakar kesihatan di Institut Sains Kesihatan, Universiti Oxford melihat perkaitan antara kanker dan makanan seseorang. Didapati bahwa negara yang lebih tinggi mengonsumsi daging daripada sayur- sayuran mempunyai risiko penyakit kanker yang tinggi tetapi dengan mengonsumsi minyak zaitun akan mengurangi kadar tersebut.

Dalam Annals of Oncology (10 Januari 2005) menyatakan pakar- pakar sains mendapati diet Meditranean yang kaya dengan minyak zaitun akan mengurangi risiko seseorang terserang kanker payudara kerana kandungan ”oleic acid” yang terdapat didalamnya. Menurut Imam Ibn Qayyim Al Jauziyyah, mutu minyak zaitun adalah bergantung kepada pokok yang mengeluarkannya. Sebagai contoh, jenis yang terbaik adalah minyak zaitun yang dikeluarkan daripada buah yang masak, manakala minyak daripada buah zaitun yang belum masak adalah bersifat sejuk dan kering. Buah zaitun yang telah masak ranum, lebih cenderung menjadi panas dan mengurai. Oleh itu, jika ia diproses menggunakan air akan menjadikannya kurang panas, bertindak dengan lembut dan lebih berkhasiat. Dan bagaimanapun, semua jenis minyak zaitun akan melembutkan kulit serta melambatkan proses penuaan. Di samping itu, minyak zaitun dapat melawan racun di dalam badan dengan bertindak sebagai ‘laxative' dan menyingkirkan cacing di dalam badan.
Penyakit jantung yang dikenal sebagai pembunuh ganas semakin meningkat. Namun begitu, dengan mengonsumsi minyak zaitun mungkin dapat mencegahnya kerana ia kaya dengan bahan “phenol”. Bahan ini mempunyai bahan antioksidan yang tinggi di samping mampu mencegah proses radang dan pembekuan darah. Oleh karena itu, mengonsumsi minyak zaitun sangat bermanfaat untuk mencegah seseorang dari penyakit jantung.

2. Bidang Kecantikan
Selain bermanfaat di bidang kesehatan, exstarct minyak zaitun juga sangat bermanfaat bagi kecantikan pemakaian minyak zaitun pada tubuh bisa membuat kulit lebih cerah. Kandungan zat linoleic acid dalam minyak zaitun mampu menjaga air menguap. Sehingga, zat ini amat baik untuk digunakan sebagai pelembab kulit yang kering dan mulai berkeriput. Dan apabila kita mencampur minyak zaitun dengan garam kasar, untuk membuat scrub alami maka akan membantu pengelupasan sel-sel mati. Dan Minyak zaitun ini juga bisa membantu menyuburkan rambut supaya rambut lebih hitam dan lebat.

Subhanallah,betapa banyak manfaat dari buah zaitun. Semoga kita semua dapat mengambil manfaatnya.


Selasa, 09 Juli 2013

Kurma, Si Kecil Yang Bermanfaat Besar !

Sejarah Kurma
Kurma identik sebagai makanan manis untuk berbuka puasa. Tak hanya manis rasanya, tapi memiliki gizi yang baik dibanding manisan buah kering lainnya. Kurma, merupakan salah satu makanan khas saat bulan Ramadhan tiba. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka. 

Kurma atau dalam bahasa ilmiahnya phoenix  dactylifera merupakan buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warna kurma beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil hingga berukuran besar dan panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering. 

Kandungan Buah Kurma
Kurma merupakan buah yang menjadi ciri khas bagi negaranegara di Timur Tengah. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukan sekadar tradisi, tetapi juga sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dan Ternyata Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang sehat di bulan puasa mengandung komponen gizi lain yang sangat baik bagi tubuh setiap manusia

Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Dan pada sebagian varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.

Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat, sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.

Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman. Dan dalam setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.

Kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber) cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Kehadiran serat pangan baik untuk mengatasi sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan. Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang juga terdapat di dalam kurma.

Manfaat Buah Kurma
1.       Cegah Pembekuan Darah
Dalam kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku aspirin. Asam salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri. Selain itu, asam salisilat ini dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang turut berperan dalam proses tekanan darah.

Asam salisilat juga dapat memengaruhi produksi hormon prostat yang masuk ke dalam kelompok asam lemak hidroksida untuk merangsang kontraksi otot dan menurunkan tekanan darah.

Meskipun kandungan asam salisilat dalam kurma belum terbukti bisa menyamai obat aspirin dosis biasa, konsumsi kurma secara teratur dalam jumlah cukup diharapkan dapat berperan dalam mencegah stroke clan serangan jantung. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang mengandung salisilat tinggi seperti kurma diharapkan memberikan fungsi yang kurang lebih sama dengan aspirin terhadap pencegahan stroke dan serangan jantung.

Kurma juga mengandung asam nikotinat dan hormon potuchsin. Hormon tersebut berperan untuk mencegah perdarahan rahim melalui efek penciutan pembuluh darah. Kurma mempunyai manfaat lain, yaitu mengurangi ketegangan mental, histeria, dan insomnia.

Namun, penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma. Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.

2.       Membuat otak encer
Bila dimakan oleh anak-anak, maka khasiat kurma berperan untk mencerdaskan otak mereka. Cukup beralasan, bila Rasullah SAW menganjurkan bagi para isteri yang mengandung untuk makan buah kurma. Rasulullah SAW bersabda :

Berilah makan buah kurma kepada isteri-isteri  kamu yang sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa a.s adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t., menjadikan suatu buah yang lebih baik dari pada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti Maryam.” (H.R. Bukhari)

Kurma mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi, magnesium, dan kalium. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia gizi besi, yang dalam bahasa awam sering disebut sebagai lesu darah. Gejala anemia gizi besi adalah mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang,dan susah berkonsentrasi. Magnesium berfungsi membantu fungsi saraf dan otot termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Pada 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium.
Kalium (potasium) merupakan komponen gizi mineral yang mempunyai jumlah yang sangat signifikan pads kurma. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan natrium hanya 1 mg, sehingga rasio kalium terhadap natrium 666:1.

Bahan pangan dikatakan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf.

Kandungan kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Dengan demikian, konsumsi kurma yang kaya kalium akan membuat otak tetap encer di saat berpuasa clan tubuh selalu dalam keadaan bugar. Anggapan bahwa berpuasa membuat malas clan lemas harus segera dikikis dengan memperbanyak konsumsi kurma.
Kalium juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg per 100 g, dapat mengurangi risiko stroke. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi membuktikan bahwa kalium dapat menurunkan risiko serangan stroke.

Salah satu contoh adalah penelitian terhadap pola makan 859 responden usia 50 tahun ke atas yang dilakukan di California Utara, Amerika Serikat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalium lebih banyak (meskipun hanya dengan perbedaan konsentrasi yang kecil) memiliki risiko terkena penyakit stroke 12 tahun lebih rendah.

Sebaliknya, orang yang konsumsi kaliumnya rendah memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi, dengan peluang meninggal sekitar 2,6 kali pada lelaki dan 4,8 kali pada wanita. Para peneliti tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis tambahan makanan kaya kalium (dengan hitungan minimal 400 mg perhari, misalnya kurma sebanyak 5 butir) dapat menurunkan risiko fatal akibat stroke hingga 40 persen.

Riset yang dilakukan oleh Dr. Louis Tobian Jr, seorang pakar hipertensi dari sebuah universitas di Minnesota, AS, membuktikan bahwa makanan tinggi kalium seperti kurma juga dapat menstabilkan tekanan darah yang akan mencegah risiko stroke. Penelitian yang didasarkan pada dua kelompok hewan penderita hipertensi itu menunjukkan bahwa tidak ada tikus yang mengalami perdarahan otak pada kelompok yang diberikan diet tinggi kalium. Sebaliknya, pada kelompok yang tidak diberikan diet yang mengandung kalium, 40 persen di antaranya menderita perdarahan otak.

Mekanisme kerja kalium dalam mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) adalah dengan menjaga dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya, sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah yang tinggi. Dengan menurunnya risiko aterosklerosis, aktivitas kalium ini juga akan berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke.

3.       Menjadi penangkal racun
Salah satu kurma yang amat terkenal adalah “kurrma Ajwah” atau biasa di sebut “kurma Nabi”. Kurma ajwah dipercaya kaya akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap harinya. Hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

Siapapun yg pagi2 memakan 7 buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dan Ternyata, hasil penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma yang pernah dilakukan oleh Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf dan Dr. Ali Ahmad Syahhat juga menunjukkan hasil yang senada dengan pernyataan-pernyataan di atas.
Subhanallah, betapa menakjubkannya kandungan dalam buah sekecil kurma. Makanan yang lezat dan sangat bergizi bagi tubuh kita. Jadi jangan pernah ragu untuk memillih buah kurma sebagai makanan sehat dan bergizi.