Sejarah Kurma
Kurma identik sebagai makanan manis untuk berbuka
puasa. Tak hanya manis rasanya, tapi memiliki gizi yang baik dibanding manisan
buah kering lainnya. Kurma, merupakan salah satu makanan khas saat bulan
Ramadhan tiba. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat
terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka.
Kurma atau dalam bahasa ilmiahnya phoenix dactylifera
merupakan
buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warna kurma
beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun
berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil hingga berukuran besar dan
panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering.
Kandungan Buah Kurma
Kurma merupakan buah yang menjadi ciri khas bagi
negaranegara di Timur Tengah. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukan
sekadar tradisi, tetapi juga sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana
Sabda Rasulullah SAW :
Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka
puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada,
maka dengan air karena air itu bersih dan suci." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
Dan Ternyata Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang
sehat di bulan puasa mengandung komponen gizi lain yang sangat baik bagi tubuh
setiap manusia
Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula
monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain
berupa glukosa dan fruktosa. Dan pada sebagian varietas kurma tertentu, juga
terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70
persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.
Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat,
sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang
memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang
sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara
cepat.
Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran
vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14
jam tidak memperoleh makanan dan minuman. Dan dalam setiap 100 gram kurma kering mengandung
vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg.
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi,
imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.
Kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber)
cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan mempunyai manfaat untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau
kolesterol di dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak
meningkat.
Kehadiran serat pangan baik untuk mengatasi sembelit.
Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif
atau radang usus. Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak
mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan.
Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang juga
terdapat di dalam kurma.
Manfaat
Buah Kurma
1. Cegah Pembekuan Darah
Dalam
kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku
aspirin. Asam salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi
(radang), dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri. Selain itu, asam salisilat
ini dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang
turut berperan dalam proses tekanan darah.
Asam
salisilat juga dapat memengaruhi produksi hormon prostat yang masuk ke dalam
kelompok asam lemak hidroksida untuk merangsang kontraksi otot dan menurunkan
tekanan darah.
Meskipun
kandungan asam salisilat dalam kurma belum terbukti bisa menyamai obat aspirin
dosis biasa, konsumsi kurma secara teratur dalam jumlah cukup diharapkan dapat
berperan dalam mencegah stroke clan serangan jantung. Dalam jangka panjang,
konsumsi makanan yang mengandung salisilat tinggi seperti kurma diharapkan
memberikan fungsi yang kurang lebih sama dengan aspirin terhadap pencegahan
stroke dan serangan jantung.
Kurma
juga mengandung asam nikotinat dan hormon potuchsin. Hormon tersebut berperan
untuk mencegah perdarahan rahim melalui efek penciutan pembuluh darah. Kurma
mempunyai manfaat lain, yaitu mengurangi ketegangan mental, histeria, dan
insomnia.
Namun,
penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma.
Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula
darah secara cepat.
2. Membuat otak encer
Bila dimakan oleh anak-anak, maka khasiat
kurma berperan untk mencerdaskan otak mereka. Cukup beralasan, bila
Rasullah SAW menganjurkan bagi para isteri yang mengandung untuk makan buah
kurma. Rasulullah SAW bersabda :
“Berilah makan buah kurma kepada
isteri-isteri kamu yang sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang
sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya
anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun
serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa a.s
adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t., menjadikan suatu buah yang lebih
baik dari pada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti
Maryam.” (H.R. Bukhari)
Kurma
mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi, magnesium, dan
kalium. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia gizi besi, yang dalam
bahasa awam sering disebut sebagai lesu darah. Gejala
anemia gizi besi adalah mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang,dan
susah berkonsentrasi. Magnesium berfungsi membantu fungsi saraf dan otot
termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Pada 100 gram kurma
terdapat sekitar 34 mg magnesium.
Kalium
(potasium) merupakan komponen gizi mineral yang mempunyai jumlah yang sangat signifikan
pads kurma. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan natrium hanya
1 mg, sehingga rasio kalium terhadap natrium 666:1.
Bahan
pangan dikatakan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila rasio kalium
terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan
tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam
darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf.
Kandungan
kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu
memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Dengan demikian, konsumsi kurma yang
kaya kalium akan membuat otak tetap encer di saat berpuasa clan tubuh selalu
dalam keadaan bugar. Anggapan bahwa berpuasa membuat malas clan lemas harus
segera dikikis dengan memperbanyak konsumsi kurma.
Kalium
juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Makanan yang sarat kalium,
yaitu minimal 400 mg per 100 g, dapat mengurangi risiko stroke. Beberapa
penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi membuktikan bahwa kalium dapat
menurunkan risiko serangan stroke.
Salah
satu contoh adalah penelitian terhadap pola makan 859 responden usia 50 tahun
ke atas yang dilakukan di California Utara, Amerika Serikat. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalium lebih banyak (meskipun
hanya dengan perbedaan konsentrasi yang kecil) memiliki risiko terkena penyakit
stroke 12 tahun lebih rendah.
Sebaliknya,
orang yang konsumsi kaliumnya rendah memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi,
dengan peluang meninggal sekitar 2,6 kali pada lelaki dan 4,8 kali pada wanita.
Para peneliti tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa dengan mengonsumsi satu
jenis tambahan makanan kaya kalium (dengan hitungan minimal 400 mg perhari,
misalnya kurma sebanyak 5 butir) dapat menurunkan risiko fatal akibat stroke
hingga 40 persen.
Riset
yang dilakukan oleh Dr. Louis Tobian Jr, seorang pakar hipertensi dari sebuah
universitas di Minnesota, AS, membuktikan bahwa makanan tinggi kalium seperti
kurma juga dapat menstabilkan tekanan darah yang akan mencegah risiko stroke. Penelitian
yang didasarkan pada dua kelompok hewan penderita hipertensi itu menunjukkan
bahwa tidak ada tikus yang mengalami perdarahan otak pada kelompok yang
diberikan diet tinggi kalium. Sebaliknya, pada kelompok yang tidak diberikan
diet yang mengandung kalium, 40 persen di antaranya menderita perdarahan otak.
Mekanisme
kerja kalium dalam mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) adalah
dengan menjaga dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan
mengoptimalkan fungsinya, sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah yang
tinggi. Dengan menurunnya risiko aterosklerosis, aktivitas kalium ini juga akan
berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke.
3. Menjadi penangkal racun
Salah satu kurma
yang amat terkenal adalah “kurrma Ajwah” atau biasa di sebut “kurma Nabi”. Kurma ajwah dipercaya
kaya akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap harinya. Hal ini
sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
Siapapun yg pagi2 memakan 7 buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari
itu dia tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari
dan Muslim)
Dan Ternyata, hasil penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma yang pernah dilakukan
oleh Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf dan Dr. Ali Ahmad Syahhat juga menunjukkan hasil yang senada dengan pernyataan-pernyataan di atas.
Subhanallah, betapa
menakjubkannya kandungan dalam buah sekecil kurma. Makanan yang lezat dan
sangat bergizi bagi tubuh kita. Jadi jangan pernah ragu untuk memillih buah
kurma sebagai makanan sehat dan bergizi.