Goresan Pena : Riska Fajrul Ummi
Cahaya mentari pagi menyelimuti keheningan ini
Kicauan burung seakan menggelitik di telinga
Bersama embun pagi yang membasahi rerumputan
Desahan anginpun seakan sirih menyapa
Tertegup dari dudukku
Aku teringat sebuah nama
Nama seorang insan seberang negeri
yang pernah tertegur di arungan samudra
Entah kenapa hatiku terus memikirkannya
Bahkan denyut nadi ini seakan bekejar kejaran di saat mengingatnya
Dan kerinduan ini pun segera ku tenggelamkan
dalam kesunyian mencoba alihkan fikir
Ya ukhty, kesantunanmu seakan penyejuk hati
kau teramat indah untuk di sakiti
Aku memang menyimpan getaran hati
Tapi kan kukubur untuk menjaga keahsahan silaturrahmi ini
Engkau tak di cipakan untuk di alasi
Engkau tak pula diciptakan untuk dijunjung
Tapi engkau tercipta sebagai pelengkap
yang dekat di hati untuk di sayangi
Aku percaya, jika engkau adalah tulang rusukku
Allah SWT pasti akan mempertemukan kita lagi
Namun jika tidak
Izinkan aku untuk dapat menjadi saudaramu
Semoga saja engkau selalu dalam lindungan-Nya
di jauhi dari marabahaya
Semoga engkau diberikan seorang pendamping yang baik pula
Barakallahufiki
Dan kerinduan ini pun segera ku tenggelamkan
dalam kesunyian mencoba alihkan fikir
Ya ukhty, kesantunanmu seakan penyejuk hati
kau teramat indah untuk di sakiti
Aku memang menyimpan getaran hati
Tapi kan kukubur untuk menjaga keahsahan silaturrahmi ini
Engkau tak di cipakan untuk di alasi
Engkau tak pula diciptakan untuk dijunjung
Tapi engkau tercipta sebagai pelengkap
yang dekat di hati untuk di sayangi
Aku percaya, jika engkau adalah tulang rusukku
Allah SWT pasti akan mempertemukan kita lagi
Namun jika tidak
Izinkan aku untuk dapat menjadi saudaramu
Semoga saja engkau selalu dalam lindungan-Nya
di jauhi dari marabahaya
Semoga engkau diberikan seorang pendamping yang baik pula
Barakallahufiki
0 komentar:
Posting Komentar