Minggu, 23 Juni 2013

Cerpen "Ketegarannya"

Nabilah Humairah, biasa dipanggil nabil adalah seorang gadis yang cantik, ceria nan cerdas. Banyak orang yang menyukainya karena kesantunan akhlaknya. Nabil terkenal ramah dengan siapapun. Dia adalah anak tunggal dari pasangan Pak Rasyid dan Ibuk aisyah. Ayahnya seorang rector di sebuah universitas dan ibunya seorang dokter di sebuah rumah sakit umum.

Sekarang Nabil menduduki bangku sebuah SMA di Bandung, dia anak yang banyak menjulang prestasi baik dibidang akedemik maupun non akademik. Dara kelahiran tahun 1996 ini memang sangat aktif baik dalam bidang pelajaran maupun di berbagai organisasi.

Dan pada suatu hari, saat upacara bendera berlangsung dengan hitmat tiba tiba terdengar suara yang memecahkan suasana dari deretan kelas XII IPA 1, rupanya Nabil terjatuh pingsan dan kemudian di bawa ke UKS oleh beberapa petugas PMR  pagi itu. Namun melihat keadaan Nabil yang semakin memburuk itu, maka pihak sekolah memutuskan untuk langsung membawanya ke rumah sakit. Sebelum akhirnya pingsan total dia sempat berpesan agar hal ini tidak diberitahukan kepada kedua orang tuanya karena dia takut mereka khawatir. Dan tanpa berfikir panjang guru pendampingpun mengiyakan permintaannya tersebut

Beberapa menit kemudian Nabil pun kembali sadar, dan saat dokter ingin memberitahukan hasil pemeriksaannya, Nabil tak mau satu orangpun mendengarkan hasil tersebut. Dia meminta untuk mengetahui langsung hasil pemeriksaan atas dirinya itu.

Seakan terperanjak dengan hasil yang mengatakan bahwa dia mengidap kanker Otak stadium akut, Nabil tetap mencoba untuk menyembunyikan kesedihan dan fakta tentang penyakitnya itu kepada seluruh teman teman bahkan orang tuanya sendiri

Hari hari pun yang dia lalui sekarang semakin berbeda dengan biasanya, semangat belajarnya semakin menurun dan tak jarang saat pelajaran berlangsung tetesan darah mengalir dari hidungnya. Orang tua Nabil semakin curiga, merekapun akhirnya mengetahui tentang penyakit kronis yang diderita oleh putrinya tersebut.

Seakan menyembunyikan segala penderitaannya, Nabil mencoba melerai kekhawatiran kedua orang tuanya, dia menjelaskan bahwa dirinya tak pernah merasa kesakitan dengan apa yang di deritanya sekarang, dia tetap bersikeras bahwa dia masih sehat sepeti biasanya dan tidak mau di kemoterapi walaupun sebenarnya rasa sakit yang mengerogoti tubuhnya itu semakin hari semakin mengganas.

Nabil selalu mencoba tersenyum kepada semua orang setiap harinya, dan kepedihan yang dia rasakan malah dia tuangkan ke dalam sajak sajak Puisi atau buku hariannya. Dia selalu mencoba menutupi air mata kesedihannya demi menghilangkan rasa khawatir dari setiap orang di sekelilingnya
Saat suatu sore sepulangnya dari sekolah, nabil yang dijemput oleh pak tarto supirnya tiba tiba meminta untuk memberhentikan mobil di depan sebuah toko bunga, di sana dia membeli sebatang mawar putih yang ingin dia tanam di belakang rumahnya

Hari hari selanjutnya dia lebih menghabiskan waktunya untuk mengurusi bunga mawar itu, sepulangnya dari sekolah, dia selalu menyirami dan merawat bunga mawar itu dan tak jarang nabil terduduk sendiri di depan bunga mawar dengan menuliskan sesuatu dan kemudian menggantungkannya di tangkai tangkai mawar. Kedua orangtuanya sering tertegun sedih melihat putrinya yang walaupun mengidap penyakit kronis namun tetap mampu tersenyum tegar menutupi segala yang terjadi dari semua teman-temannya.

Beberapa hari kemudian, setelah shalat shubuh dan ibu nabil mengantarkan sarapan ke kamarnya. Dia terkejut meliihat anaknya tergeletak tak berdaya di atas hamparaan sajadah. Mukena putihnya dilemuri oleh arah yang berasal dari hidung nabil. Ibu Aiyah terisak isak sedih dan memanggil suaminya, pak Rasyid. Seakan kehilangan kata-kata, pak rasyid langsung menggoyong Nabil ke rumah sakit.
Teman-teman Nabil sangat terkejut mendengar kabar nabil di bawa ke rumah akit karena mengidap Kanker ganas. Mereka tak menyangka bahwa nabil yang selama ini selalu tersenyum ternyata menyimpan perih yang amat mendalam. Isak tangis seakan menghapus keheningan koridor di sepan UGD saat itu. Hanya Ayah nabil yang mencoba untuk tegar tanpa menunjukkan kepedihan hati melihat anak semata wayangnya yang terbaring lemah di dalam. Lantunan do’apun terus membasuhi bibir ibu Nabil. Dengan terus berkesimpuh air mata, segenap insan di koridor itu terus melantukan do’a do’a berharap kesembuhan sang dara ceria itu.

Suara pintupun menjadi penyengap kegundahan hati. Terlihat sang dokter yang penuh keringat keluar dengan wajah yang memucat. Semua orang bertanya Tanya tentang keadaan Nabil. Ibu Aisyah yang di damping pak Rasyid langsung menatap lirih berkaca kaca sang dokter sambil menanyakan keadaan putrid tercintanya.

Dengan wajah layu sang dokter mencoba menjelaskan semuanya, dokter itu mengutarakan bahwa sang putri caktik itu sudah tiada dan kembali kepada Sang Maha Kuasa. Deraian air mata pun semakin tak terbendung dari semua insan di ruangan itu. Caca sahabat baik nabil langsung menerobos pintu dan melihat tubuh nabil yang terbaring tak bernyawa lagi. Caca menangis sejadi jadinya dan menyesali betapa bodohnya dirinya, mengapa dia tidak pernah menyadari bahwa dibalik senyuman sahabat terbaiknya yang selama ini, rupanya Nabil menyimpan perih penyakit sendirian. Kenapa dia tak bisa menemani sisa sisa hari terakhir sahabatnya itu. Penyesalan pun terus menerus melayang dalam benaknya. Hingga ayah dan ibu Nabil member penjelasan untuk harus mengiklaskan kepergia sahabatnya itu, Ibu Aisyah dengan mata berbinar binar mendekati Mayat nabil dan membisikkan bahwa mereka telah mengiklaskan kepergiannya, dan mengaku bangga telah memiliki anak sekuat dan secerdas Nabil. Do’a terakhirpun dibisikkan oleh Ayahnya yang akhirnya tak sanggup lagi menahan air mata dan mengecup kening putri kesayangannya untuk yang terakhir kalinya.

Mungkin, tak akan ada lagi senyuman tegar di rumah itu. Tapi bunga mawar yang di Tanami oleh Nabil seakan menjadi kenangan terindah yang senantiasa dijaga oleh kedua orang tuanya.

3 komentar:

Memang ketegaran hati yang diperlukan menghadapi berbagai masalah dan gejolak dalam kehidupan, kunjungan balik ya ke blog saya www.goocap.com

Terimakasih banyak atas kunjungannya :)
Iya InsyaAllah (y)

Posting Komentar