Minggu, 14 April 2013

Al Khawarizmi sang penemu Angka nol

Dalam hidup ini, kita tak pernah terlepas dengan deretan angka-angka, baik angka yang menyatakan mata uang, angka yang menyatakan nilai dan hal lain sebagainya. Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, dan Sembilan. Apakah hanya itu? jika hanya itu angka utama dalam Matematika, lantas bagaimana kita dapat menyatakan nilai-nilai kelipatan lainnya seperti ratusan atau ribuan? Tentunya hal ini sangat berhubungan dengan penemuan angka "0" (nol)

Berdasarkan sejarah, angka nol berasal dari sejarah di Babilonia, kemudian beranjak ke Eropa dan unani an selanjutnya ke dataran Timur Tengah. Banyak yang mengira bahwa ilmuwan Eropa-lah yang berhasil memukan angka "0" (nol).

Eropa yang meneruskannya dengan cara mengklaim dan mengubah ajaran-ajaran aslinya. Sehingga orang orang eropa dapat mengklaim bahwa keilmuwan tersebut berasal dari tanah Eropa.

Namun pada kenyataannya bukanlah demikian. Penemu angka nol ini adalah Seorang Muslim. Intelektual muslim lebih tepatnya. Ia lahir 780 M di Khawarizmi yang terletah di selatan Amu Darya, Khiva (Irak), Timur Tengah dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad

Ialah yang menemukan angka nol dan kemudian di adopsi para ilmuwan Eropa. selain itu, ia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut, persamaan linear dan persamaan kuadrat serta kalkulus integral.


Sebagai seorang ahli Matematika, Geometri, Musik dan Sejarah, intelektual muslim yang memiliki nama lengkap Muhammad in Musa Al-Khawarizmi ini memiliki jasa yang besar dalam bidang matematika modern dan juga Geometri Modern.

Buku pertamanya, al-jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi Bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Plotemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa portugis, Algarismo yang berarti digit.

Pria yang menetap di Qutrubulli dan menjadi Ilmuwan di perpustakaan megah Bayt Al Hkmah (Rumah Kebijaksanaan) yang didirikan pada abab IX oleh khalifah Al Ma'mun ini menyimapan karyanya dalam bidang matematika dalam kitab Jama wat Tafriq dan Hisab al Jabar wal Muqabla.

Berbanggalah kita selaku Ummat Muslim, karena kita memiliki Ilmuwan-Ilmuwan Islam seperti beliau. Dan sadarlah bahwa potensi yang ada pada jiwa para muslimin juga amat besar untuk melakukan sebuah peneman-penemuan yang dapat memajukan bangsa. Galilah potensi dan yakinilah bahwa dengan bantuan Allah kita pasti bisa menggapai mimpi. Salam Sahabat ^^

2 komentar:

Posting Komentar